Putra Maruf Amin Sebut Puisi Fadli Zon Mengundang Reaksi Masyarakat Kalangan Santri
"Kalau dibiarkan memang kita mau tidak mau orang orang menyimpulkan reaksi (permintaan maaf) yang diminta, yang diinginkan," tutup Gus Syauqi
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA, Ahmad Syauqi Maruf Amin angkat bicara terkait penolakan permintaan maaf Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon atas puisinya berjudul "Doa yang Ditukar".
Gus Syauqi, sapaan akrabnya, meminta Fadli meminta maaf.
Baca: Fadli Zon Diimbau Minta Maaf soal Puisi Doa yang Ditukar
"Kalau sebagai orang dan politisi yang bijak, yang penting minta maaf lebih bijak," ujarnya ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Lebih lanjut, putra dari Cawapres 01 Maruf Amin itu mengungkapkan masyarakat, khususnya santri langsung bereaksi sejak Fadli Zon mengunggah puisi itu ke akun Twitter-nya.
Baca: Kritik Fadli Zon terhadap Era Pemerintahan Jokowi
Seperti yang terjadi di Kudus, Jumat (8/2/2019) lalu, sejumlah santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Membela Kiai (Asmak) menggelar Aksi Bela Kiai.
"Akhirnya itu sengaja atau tidak, dari munculnya puisi itu kan sesuatu yang memang terkondisikan untuk reaktif. Kalau dibiarkan memang kita mau tidak mau orang orang menyimpulkan reaksi (permintaan maaf) yang diminta, yang diinginkan," tutup Gus Syauqi.