Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rejo: Sudah Minta Maaf, Pendukung Jokowi Hentikan Boikot Bukalapak

Katorius Sinaga menilai, memang tidak relevan menuduh minimnya dana R&D bidang IT sebagai wujud inkonsistensi pemerintah RI menuju era Revolusi 4.0.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Rejo: Sudah Minta Maaf, Pendukung Jokowi Hentikan Boikot Bukalapak
Kolase Biro Pers Setpres dan Twitter
CEO Bukalapak, Achmad Zaky dan Presiden Jokowi 

Lebih jauh dia menjelaskan, Zaky adalah sosok inovatif panutan generasi milenial yang terbukti berhasil berkontribusi dalam pembangunan industri teknologi informasi lewat platform Bukalapak.

Dari awal hingga menjadi sebuah flagship yang diperhitungkan “Bukalapak” pasti menghadapi tekanan kompetisi dari kalangan bisnis serupa khususnya dari luar negeri.

Baca: #UninstallBukalapak Trending d Twitter, Faldo Maldini Tawari Achmad Zaky Gabung PAN

“Kematian Bukalapak akibat serangan politik dalam negeri yang trengginas bisa saja tidak menghasilkan apa-apa namun menjadi keberuntungan “lapak asing” untuk semakin agresif mendominasibpasar e-commerce dalam negeri” ungkap Kastorius.

Dalam kaitan ini, menurut dia, sangat bijak bila masyarakat Indonesia dan khususnya pendukung Jokowi secara tulus memberi tempat bagi Zaky untuk memperbaiki kesalahannya.

"Selain juga melanjutkan karyanya dalam mengembangkan platform Bukalapak ke titik perkembangan maksimalnya," ucap Kastorius.

Minta Maaf

Menilik banyaknya warganet yang mempersoalkan, Zaky pun mengklarifikasi twitnya itu. Dia pun meminta maaf jika ada kesalahpahaman mengenai twit itu.

Berita Rekomendasi

"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial," ujar Zaky, dalam rilis resmi seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/2/2019).

Zaky mengungkapkan bahwa ia tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon presiden tertentu.

Menurut Zaky, twit itu merupakan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah. Selain itu, Zaky juga sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia.

Oleh karena itu, ia berharap agar investasi dalam bidang riset dan sumber daya manusia (SDM) yang tinggi bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia.

"Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," ujar Zaky.

Sebagaimana diketahui, Media sosial tengah ramai membicarakan kicauan Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak Zaky yang menyinggung soal dana research and development Indonesia yang dinilainya tertinggal dari negara lain.

Dalam twitnya, Zaky menulis: "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451 B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24 Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin".

Sontak twit ini menjadi bahan pembicaraan di media sosial Twitter pada Kamis (14/2/2019). Twit tersebut kemudian dipersoalkan oleh sejumlah warganet atau pengguna Twitter.

Mereka bahkan memunculkan tagar #uninstallbukalapak. Hingga saat ini tagar tersebut masih terpampang dalam urutan atas tren di Indonesia.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas