Luhut Beberkan Alasannya Mendukung Jokowi di Pilpres
Menurut mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Singapura itu, karakter Jokowi merupakan karakter kepemimpinan yang jarang dimiliki orang lain.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman, Jend TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan alasan dirinya dukung Jokowi menjadi presiden.
Hal tersebut dinyatakannya dalam acara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Menara Kadin di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).
Menurut mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Singapura itu, karakter Jokowi merupakan karakter kepemimpinan yang jarang dimiliki orang lain saat ini.
Karakter tersebut, yaitu mau mendengarkan orang lain, sederhana, dan pekerja keras.
Baca: Ibu Tersangka Kampanye Hitam ke Jokowi di Karawang: Anak Saya Tak Lakukan Fitnah
Dan yang paling penting menurutnya, selagi menjabat sebagai presiden, istri dan anak-anaknya tidak ada yang terlibat dalam bisnis pemerintah.
"Pak Jokowi itu menurut hemat saya, sangat mendengarkan. Dia mau challenge, dia mau belajar. Sekarang makin lama, makin pintar beliau. Jadi presiden, dia nggak maling, ya nggak ada bisnis lah di pemerintah, istrinya nggak, anak-anaknya nggak, pekerja keras. Masih humble seperti dulu, bajunya nggak ada yang berubah selama saya kenal," kata Luhut.
Lelaki kelahiran Toba Samosir 71 tahun lalu itu, dirinya mengenal Jokowi sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Luhut juga mengaku kenal dengan Prabowo Subianto.
Namun, untuk dukungan presiden dirinya lebih memilih Jokowi.
"Saya kenal kedua capres ini, I know them very well. Justru saya lebih kenal Prabowo. Jadi saya bisa lihat the best for the country, siapa. Bukan berarti ini (Prabowo), bad, tidak juga. Tapi menurut saya Jokowi karakter yang sangat mumpuni. Jadi saya nggak kaget sih dia jadi presiden. Saya kenal waktu dia dari Wali Kota. Jadi Pak Jokowi ini menurut saya pemimpin yang patut dicontoh. Sempurna, tidak. Ya siapa kita di sini yang sempurna? Kan nggak ada," tutup Luhut.