Tiga Kartu Sakti Baru Jokowi Dinilai untuk Pembangunan SDM
Pak Jokowi hendak mengalihkan pembangunan infrastruktur kepada pembangunan SDM. Hal itu tentu harus diapresiasi
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
![Tiga Kartu Sakti Baru Jokowi Dinilai untuk Pembangunan SDM](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kartu-jokowi_20150521_112429.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon presiden 01 Joko Widodo akan meluncurkan tiga kartu, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah, Kartu Pra-Kerja, dan Kartu Sembako murah.
Menurut pengamat politik The Habibie Center, Bawono Kumoro, melalui tiga kartu sakti itu, Jokowi ingin memberikan pesan bahwa di periode kedua akan fokus dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Pak Jokowi hendak mengalihkan pembangunan infrastruktur kepada pembangunan SDM. Hal itu tentu harus diapresiasi dan disambut positif," ujar Bawono saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah merupakan pelengkap dari kartu sakti sebelumnya. KIP dinilai masih belum cukup membantu anak Indonesia untuk meraih pendidikan yang layak, karena hanya sampai jenjang sekolah menengah atas (SMA).
Kartu Pra-Kerja diluncurkan sebagai pelengkap dari gencarnya pembangunan infrastruktur. Menurut Jokowi, penting untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan masyarakat untuk mengisi lapangan kerja yang semakin luas. Adapun Kartu Sembako Murah diluncurkan sebagai pelengkap Program keluarga harapan.
Baca: Marak Hoaks dan Saling Fitnah Adalah Cermin Akumulasi Kegagalan Pendidikan Politik di Masyarakat
Menurut Bawono, kartu-kartu itu memang dibutuhkan masyarakat. Namun, tetap harus diselaraskan dengan program-program pendahulunya. Dia menyontohkan kartu sembako murah mesti selaras dengan program bantuan sosial non-tunai yang selama ini sudah dijalankan Kementerian Sosial.
"Kartu Pra-kerja juga tetap harus dibarengi program pelatihan kerja melalui balai-balai latihan kerja yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan," ujarnya.
"Tidak kalah penting juga memastikan ketersediaan alokasi anggaran di APBN untuk mendukung realisasi penerbitan tiga kartu itu nanti," katanya lagi.