Pena 98 Tegaskan Tolak Calon Presiden Terduga Pelanggar HAM
Aktivis 98 yang tergabung dalam Presidium Nasional Persatuan Nasional Aktivis 98 menolak calon presiden (capres) yang diduga terlibat pelanggaran HAM
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Sebab itu, Pena 98 bakal menolak kebangkitan keluarga Cendana yang merupakan identifikasi dari Orde Baru kembali berkuasa.
"Bagi kami, 21 tahun lalu itu pertarungan yang luar biasa. Momen perjuangan buat kami dan sekarang bagi kami (Pilpres 2019) ini semacam 'perang' buat generasi 98, aktivis 98 untuk memastikan kekuasaan dan rezim Orde Baru tidak kembali berkuasa di Indonesia ini," jelasnya.
Sementara itu, Aktivis 98 Roy Simanjuntak menyatakan, komitmen Pena 98 menolak capres pelanggar HAM, tuan tanah dan menolak kebangkitan keluarga Cendana membawa konsekuensi memilih dan mendukung capres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Roy menegaskan, pihaknya akan berjuang untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
"Kami akhirnya kemudian secara obyektif dengan sadar memilih untuk berpihak pada pasangan calon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Alasan kami jelas, sebagai orang-orang yang terlibat dalam perjuangan 98 dan secara langsung berhadapan kekerasan Orde Baru pada masa 98, akhirnya kami berada dalam keputusan itu," paparnya.
"Kami akhirnya memberanikan diri menyerukan pada kawan-kawan di seluruh Indonesia yang turut berjuang bersama kami untuk memutuskan memilih sikap yang sama dengan kami," imbuhnya.