Survei Litbang Kompas: Ma'ruf Disukai Karena Agama, Sandiaga Karena Usia Muda
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mendapat penilaian positif dari 54 persen responden karena latar belakang keagamaannya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan keberadaan calon wakil presiden turut berperan menambah elektabilitas kedua pasangan calon yang berkontestasi di pemilihan presiden 2019.
Kedua cawapres, yakni Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, memiliki kelebihan masing-masing yang membuat keduanya disukai oleh pemilih.
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mendapat penilaian positif dari 54 persen responden karena latar belakang keagamaannya.
Selain itu responden juga menyukai Ketua Majelis Ulama Indonesia itu karena latar belakang pendidikan (8,6 persen) dan kemampuan berkomunikasi (8,4 persen).
Sementara tiga faktor utama yang jadi alasan kesukaan kepada cawapres 02 Sandiaga Uno adalah latar belakang pendidikan (21,7 persen), usia tergolong muda (18,2 persen), dan kemampuannya dalam berkomunikasi (17,1 persen).
Baca: Survei Litbang Kompas Sebut PSI Partai Baru yang Paling Ditolak Masyarakat
Kendati demikian, jumlah masyarakat yang memilih karena faktor cawapres masih kecil jumlahnya.
Sebanyak 71,9 persen menyatakan memilih karena sosok capres.
Sementara alasan karena sosok cawapres hanya dinyatakan 9,5 persen responden.
Oleh karena itu, Gianie menilai peran cawapres masih bisa dioptimalkan untuk menggaet masyarakat yang belum menentukan pilihan.
Waktu kampanye yang tersisa kurang dari satu bulan, masih bisa dimanfaatkan kedua cawapres untuk menaikkan elektabilitas.
Sandi masih bisa menjangkau daerah yang belum menjadi basis kekuatan mereka.
Sementara Ma'ruf Amin berpeluang mengembangkan jangkauan di kalangan yang lebih luas selain ranah pesantren dan agama.
"Kerja keras keduanya masih perlu dioptimalkan untuk memengaruhi elektabilitas. Bagi Sandi, kerja safari politik yang dilakukannya tentu bertujuan untuk menaikkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi. Adapun bagi Amin, kerja politiknya pun diharapkan untuk meredam penurunan elektabilitas pasangan Jokowi-Amin," ulas Gianie.
Survei Litbang Kompas menggunakan metode pengumpulan data lewat wawancara tatap muka pada 22 Februari-5 Maret 2019 terhadap 2.000 responden.
Responden dipilih secara acak sederhana dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia.
Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian ini sebesar +/- 2,2 persen dengan kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Litbang Kompas: Ma'ruf Disukai karena Agama, Sandiaga karena Pendidikan dan Usia Muda"
Penulis : Ihsanuddin