Amankan Debat Keempat Pilpres 2019, Polisi Terjunkan 5.000 Personel dan Pasang Alat Pendeteksi Wajah
5.000 personel gabungan Polri dan TNI diterjunkan untuk mengamankan lokasi debat keempat Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan sekitar 5.000 personel gabungan Polri dan TNI diterjunkan untuk mengamankan lokasi debat keempat Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).
Personel tersebut akan ditempatkan di luar dan di dalam lokasi debat keempat Pilpres 2019.
"Kita melibatkan sebanyak 5.000 personel itu gabungan antara Polri dengan TNI. Kita menempatkan di dalam maupun di luar gedung, sampai di lokasi-lokasi luar gedung," kata Gatot Eddy di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2019).
Baca: Ribuan Kiai dan Santri di Sumatera Selatan Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf Amin
Selain itu, sistem pendeteksi wajah atau face recognition juga disiapkan pihak kepolisian sebagai langkah antisipasi adanya daftar pencarian orang (DPO) yang menyusup ke dalam area Hotel Shangri-La.
"Nanti ada yang namanya face recognition itu. Kalau wajah orang ini wajah yang kita duga terduga apakah itu DPO atau bagaimana bisa kelihatan di situ. Kami punya datanya," ungkapnya.
Pihak kepolisian juga sudah membagi wilayah pengamanannya di sekitar lokasi debat menjadi empat zona.
Ring 1 pada objek arena debat, ring 2 pada bagian luar objek debat, serta ring 3 dan ring 4 dengan membuat pos-pos penjagaan di area luar sekitar kawasan objek debat.
Baca: Bawaslu Sebut Kasus Bowo Sidik Pangarso Sebagai Peringatan Dini Antisipasi Praktik Politik Uang
"Itu semua nanti kami akan lakukan, akan ada patroli-patroli jalan kaki, sepeda motor maupun roda 4," katanya.
Sedangkan untuk penyelenggaraan nonton bareng di sekitar area debat, Gatot mengaku KPU dan aparat kepolisian tidak menyediakannya.
Baca: KPK Geledah Kantor Inersia Tempat Menyimpan Uang Suap dan Gratifikasi Bowo Sidik Rp 8 Miliar
Menghilangkan fasilitas nonton bareng juga sama seperti pelaksanaan debat ketiga kemarin, karena menyangkut evaluasi keamanan pada dua debat sebelumnya.
"Untuk di sini tidak ada. Hasil koordinasi dengan KPU di lokasi tak ada kegiatan nobar," ungkap dia.