Jelang Debat Keempat, PDIP: Tak Perlu Ragukan Komitmen Jokowi Kawal Pancasila Sebagai Dasar Negara
Andreas Hugo Pareira mengungkapkan tidak perlu diragukan lagi komitmen calon Presiden Jokowi ini, dalam mengawal Pancasila.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat keempat Pilpres 2019 bakal digelar hari ini, Sabtu (30/3/2019) di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat.
Nantinya debat akan kembali mempertemukan dua calon presiden (Capres), Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Tema yang bakal diangkat yakni soal ideologi, pemerintah, pertahanan, keamanan dan hubungan internasional.
Terkait ideologi menurut ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, tentu tidak perlu diragukan lagi komitmen calon Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) ini, dalam mengawal Pancasila sebagai dasar negara.
"Keberanian Jokowi untuk membendung ideologi-ideologi transnasional yang menjadi anti-thesa terhadap Pancasila, seperti membubarkan organisasi misalnya HTI merupakan contoh konkrit sikap Jokowi yang tegas dalam mengawal ideologi Pancasila," tegas anggota Komisi I DPR RI ini kepada Tribunnews.com, Sabtu (30/3/2019).
Yang dibutuhkan kedepan, kata Andreas Hugo Pareira, di samping membendung, juga pemerintah memfasilitasi proses pembumian Pancasila sebagai landasan filosofi dan sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara.
"Ini harus muncul dalam program-program pemerintahan 5 tahun ke depan," jelasnya.
Dalam bidang pemerintahan, kata Andreas Hugo Pareira, Jokowi tentu telah membangun pemerintahan yang efektif, koordinasi antar instansi instansi pemerintah, birokrasi yang efektif dengan semangat pelayanan publik harus menjadi fokus.
Baca: Siti Zulaeha Dibunuh terkait Pembagian Dana Proyek?
Lebih dari itu rakyat pasti ingin mengetahui program konkrit apa yang akan dilakukan Jokowi untuk membangun pemerintahan yang bersih, bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan, menurut dia, Jokowi telah membangun TNI yang profesional, terlatih didukung oleh Alutsista yang memadai di tiga matra, yakni darat, laut dan udara menjadi perhatian utamanya.
Sementara aspek non military security yang menjadi wilayah tugas kepolisian akan terus ditingkatkan.
"Kemampuan Densus 88 dalam mengatasi terorisme dan BNN dalam penanggulangan ancaman narkoba perlu semakin ditingkatkan. karena dua aspek keamanan ini merupalan non military security threath paling serius yang kita hadapi saat ini," tegasnya.
Sedangkan pada bidang hubungan internasional, politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dengan peningkatan peran untuk melayani misi pembangunan dalam negeri akan terus semakin ditingkatkan.
Dia menilai, peningkatan peran politik luar negeri dalam 4,5 tahun terakhir baik di kawasan misalnya dalam pemanganan kasus Rohingnya, maupun keberhasilan diplomasi menggolkan Indonesia menjadi anguota tidak tetap DK PBB merupakan contoh puncak-puncak keberhasilan politik luar negeri pemerintahan Jokowi 2014-2019.
"Perwakilan-perwakilan luar negeri kita harus menjadi agent of diplomacy dan agent of foreign trade and investment Perlindungan WNI harus lebih baik," kata Andreas Hugo Pareira
Ia berpesan kepada Jokowi, agar Perjuangan diplomasi untuk kemerdekaan Pelestina harus semakin konsisten dilaksanakan.