Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Hadiri Deklarasi Dukungan Gerakan Rektor dan Akademisi

Dalam kesempatan tersebut Prabowo mendapatkan dukungan dari gerakan rektor dan akademisi dalam pencalonan Presiden 2019.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Prabowo Hadiri Deklarasi Dukungan Gerakan Rektor dan Akademisi
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Calon Presiden Nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri undangan Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus Indonesia (Geraaak Indonesia) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, (5/4/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri undangan Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus Indonesia (Geraaak Indonesia) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, (5/4/2019).

Prabowo yang hadir mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam tiba sekitar pukul 19.48 WIB. Turun dari kendaraan SUV hitamnya, Prabowo langsung disambut puluhan emak-emak yang telah menunggunya sejak siang.

Dalam kesempatan tersebut Prabowo mendapatkan dukungan dari gerakan rektor dan akademisi dalam pencalonan Presiden 2019.

"Saya Muhamad Budi Djatmiko, memproklamirkan, mendekalaasikan, bahwa Geraaak mendukung Prabowo dan Sandi sebagai Capres dan Cawapres," ujar Ketua Geraaak.

Baca: Berbeda Pilihan Politik, Ini Komentar Mahfud MD Soal Narasi Politik Said Didu

Dalam kesempatan tersebut Geraaak meminta kepada Prabowo untuk meningkatkan anggaran pendidikan bagi Perguruan Tinggi Swasta. Saat ini menurutnya PT swasta hanya memperoleh 7,5 persen dari keseluruhan anggaran pendidikan untuk perguruan tinggi. Hal itu menurutnya tidak adil karena jumlah PT swasta 93 persen dan negeri hanya 7 persen.

"Sementara indikator pengukuran perguruan tinggi dan swasta, sama," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya itu, ‎Budi meminta kepada Prabowo untuk memberikan kebebasan bagi PT Swasta dalam mengelola pendidikan. Saat ini kontrol pemerintah terhadap PT swasta sangat ketat.

"Harusnya sedikit longgar, hanya memantau kualitas pendidikan saja," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas