Ribuan Kader PDIP Cianjur Selatan Ramaikan Kampanye Terbuka
kata Maruarar, Jokowi berkarakter sederhana sebagaimana warga Jawa Barat. Karakter ini tak pernah berubah sejak lama hingga kini.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014, Joko Widodo kalah sekitar 20 persen atau 4,7 juta suara di Jawa Barat, termasuk di Kabupaten Cianjur.
Namun, data saat ini menunjukkan Jokowi telah mengungguli Prabowo sebesar 3 persen.
"Data ini sangat signifikan. Dari kalah 20 persen, menjadi menang 3 persen," kata influencer Tim Kampanye Nasional (TKN), Maruarar Sirait, dalam kampanye terbuka di Cianjur Selatan, Selasa (9/4/2019).
Hadir dalam kampanye ini ribuan kader PDI Perjuangan. Kampanye terbuka yang dihadiri perwakilan dari partai koalisi seperti Partai Golkar, Partai Nasdem dan PPP ini juga menampilkan sejumlah kesenian tradisional Cianjur seperti calung, pencak silat, kuda lumping, dan konser dangdut.
"Apakah sekarang kader PDI Perjuangan di Cianjur lebih percaya diri dan berani?" tanya Maruarar kepada massa.
"Percaya diri dan berani," jawab massa dengan suara yang kompak menggema.
Maruarar mengatakan bahwa kemenangan Jokowi di Jawa Barat harus dipertahankan. Dan sisa waktu sebelum hari tenang, kader-kader PDI Perjuangan terus bergerak mengampanyekan Jokowi.
"Ada tiga hal yang harus berani dikampanyekan oleh kader-kader PDI Perjuangan," jelas Maruarar.
Pertama, rekam jejak Jokowi menunjukkan sosok yang bersih dari korupsi. Di tengah beberapa kepala daerah yang berkasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jokowi tak pernah bersentuhan dengan kasus. Padahal Jokowi sudah menjabat dua kali sebagai Wali Kota Solo, sekali Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI.
"Apakah Jokowi benar-benar bersih?" kata Maruarar pada ribuan orang lain.
"Bersih," jawab massa dengan kompak.
Kedua, sambung Maruarar, Jokowi benar-benar kerja nyata untuk Indonesia agar semakin maju dan sejahtera.
Selain melalui kebijakan pembangunan infrastruktur, juga pembangunan manusia melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Bahkan Jokowi juga menggunakan hari libur untuk terus bekerja.
"Apakah Jokowi bekerja nyata?" tanya Maruarar kembali.