Partisipasi Pemilih 80 Persen, Bravo 5 Apresiasi Kinerja KPU dan Bawaslu
Capaian tersebut, menurut Ubaid, adalah prestasi yang luar biasa sejak Pemilu digelar setelah reformasi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Bravo 5 Jawa Timur Ubaidillah Amin Moch mengapresiasi kinerja KPU dan Bawaslu karena telah berhasil menggelar pemilu 2019.
Informasi yang dihimpun Bravo 5 partisipisasi mencapai 80,5%.
Capaian tersebut menurut Ubaid adalah prestasi yang luar biasa sejak pemiluhan umum digelar sejak pasca reformasi.
"Pemilu 2019 sungguh membanggakan, partisipasi lebih dari 80% adalah indikasi kesuksesan yang nyata. Prosesnya pun berjalan sangat transparan," tutur Ubaidillah, Selasa (23/4/2019).
Baca: Wiranto: Partisipasi Pemilih di Pemilu 2019 Lampaui Target
Ubaidillah keberatan dengan tudingan beberapa pihak yang menganggap terjadi kecurangan dalam hajatan 5 tahunan 17 April kemarin.
Ia sebagai tim pemenangan pasangan Jokowi dan Makruf Amin di Jawa Timur menyaksikan betul bagaimanana penyelenggara dari level provinsi hingga level TPS berusaha menjalankan tugas penyelenggaraan dengan semaksimal mungkin.
"Bagaimana bisa curang lha wong penyelenggara susah payah bekerja dari pagi hingga ketemu pagi lagi, ada yang jam 2 bahkan subuh, mereka melaksanakan pemilihan hingga rekapitulasi, semua juga tahu ada banyak pahlawan demokrasi anggota KPPS bahkan PPS hingga meregang nyawa, belum lagi beberapa aparat kepolisian juga wafat saat menjalankan tugas pengamanan," tambah pria yg juga pengasuh ponpes Annuriyah Kaliwinining, Jember.
Selain itu, berdasarkan proses pemilu kemarin ia melihat pengawasan dilakukan berlapis oleh semua pihak.
Baik dari saksi 01 dan 02 dan partai pendukung juga melihat langsung bagaimana pesta demokrasi yang melibatkan 190 juta lebih pemilih itu dilaksanakan.
"Saya heran dengan tudingan beberapa pihak katanya ada kecurangan, ini zamannya sudah sangat terbuka peluangnya sangat kecil kan ada hanphone, kalau ada kecurangam tinggal difoto divideo laporkan saja," pungkas Ubaid.
Ia meminta kepada semua pihak untuk menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggara pemilu.
Semua pihak harus menahan diri untuk tidak mendeligitimasi KPU dan Bawaslu dan langkah-langkah politik semua elite pendukung harus sesuai dengN jalur konstitusi.
"KPU menjalankan tahapannya dengan hati-hati, Bawaslu silakan mengawasi dengan integritas tinggi dan pihak keamanan juga bekerja profesional seluruh pendukung juga mengawal bersama jangan malah menuding tanpa dasar yang jelas," tambah Ubaid.