Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TKN Jokowi-Maruf Sebut akan Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu dari Kubu Prabowo-Sandiaga

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengatakan akan membuktikan dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan kubu Prabowo-Sandiaga.

Editor: Pravitri Retno W
zoom-in TKN Jokowi-Maruf Sebut akan Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu dari Kubu Prabowo-Sandiaga
(Fabian Januarius Kuwado)
Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin, Ade Irfan Pulungan saat mendatangi Bawaslu, Jakarta, Kamis (11/10/2018). 

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengatakan akan membuktikan dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan kubu Prabowo-Sandiaga.

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menyebutkan akan membuktikan kecurangan yang diduga dilakukan oleh pihak pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Ade Irfan Pulungan selaku Direktor Hukum dan Advokasi TKN mengaku sudah mengumpulkan bukti-bukti itu.

"Karena selama ini mereka begitu masif mengatakan ke publik bahwa kecurangan terjadi dan korbannya adalah 02."

"Kami akan buktikan, kecurangan-kecurangan itu justru dilakukan oleh pihak 02," ujar Irfan di Posko Cemara, Menteng, Rabu (24/4/2019).

Baca: UPDATE Hasil Real Count Pilpres 2019 KPU, Data Masuk 29,8 Persen per Rabu 24 April Pukul 18.00 WIB

Irfan mengatakan bukti ini berasal dari pengaduan masyarakat yang masuk ke hotline TKN Jokowi-Ma'ruf.

Sejak dibuka pada 9 April, kata Irfan, sudah ada 25.000 pengaduan masyarakat terkait masalah penyelenggaraan pemilu.

Berita Rekomendasi

Saat ini TKN Jokowi-Ma'ruf sedang mengklasifikasi jenis pelanggarannya.

"Kami berupaya sedapat mungkin menyampaikan laporan terhadap pengaduan tersebut."

"Baik (kecurangan) itu (dilakukan) oleh simpatisan pendukung 02 dan yang menguntungkan 02."

"Artinya kerugian ada di kami," kata Irfan.

Irfan juga berkomentar soal narasi pemilu curang yang terus menerus digaungkan BPN Prabowo-Sandiaga.

Menurut dia, sikap ini berlawanan dengan klaim kemenangan Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019.

"Logikanya adalah kalau mereka mengklaim kemenangan 62 persen, kenapa meminta pemilu diulang?"

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas