Sepuluh Terapis Profesional di 'War Room' TKN Bantu Relawan Agar Tetap Prima Input Data C1
10 terapis profesional disiapkan di War Room TKN guna membantu memulihkan kembali tenaga operator input data.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekerjaan relawan yang melakukan input data C1 dari 813.350 TPS tentunya menguras tenaga dan energi.
Rasa lelah menerpa mereka yang melakukan input selama 24 jam secara bergantian.
Hal itu lah yang kemudian, menadasari Relawan Budiman yang dikomandoi M Nasir untuk menyiapkan 10 terapis profesional guna membantu memulihkan kembali tenaga operator input data.
"Kami siapkan 10 terapis profesional dengan sertifikat untuk membantu relawan di War Room TKN," kata M Nasir saat dihubungi, Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Baca: Menhub Minta Pemda Tentukan Angkutan Antarmoda Guna Dukung Reaktifasi Jalur Kereta Api Garut-Cibatu
10 terapis yang sebagian besar berasal dari Sukabumi itu memberikan fasilitas seperti pijat refleksi, bekam, dan lain-lain di ruangan yang sama.
Tidak hanya itu, mereka juga menyiapkan vitamin dan minuman berenergi khusus agar memulihkan kesegaran dan menghangatkan tubuh agar kondisinya tetap prima.
Baca: Update Data Real Count Sementara TKN: Jokowi-Maruf 57,41 Persen, Prabowo-Sandi 42,59 persen
Dia menjelaskan, fasilitas tersebut akan terus berlangsung hingga input data selesai pada 22 Mei 2019 atau sampai War Room dinyatakan ditutup.
"Layanan ini gratis dan akan kami lakukan sampai War Room tutup," kata dia.
Update real count TKN
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin menyampaikan update rekapitulasi suara internal dengan persentase data yang masuk sebesar 40,60 persen, Jumat (26/4/2019).
Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Maruf, Lukman Edy, mengatakan, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Maruf masih unggul.
Lukman menunjukkan layar besar di ruangan tersebut yang berisi update rekapitulasi suara versi TKN.
Update repalitulasi suara pukul 15.30 WIB, menunjukan Jokowi-Ma'ruf 57,41 persen dan Prabowo-Sandiaga 42,59 persen.
Baca: KPK Pertimbangkan Second Opinion Dokter Atas Pembataran Romahurmuziy di RS Polri