Bawaslu Sebut Baliho Raksasa Kemenangan Capres Prabowo di Bogor Dapat Mengganggu Tahapan Pemilu
Bawaslu Kabupaten Bogor sebut pemasangan baliho kemenangan capres-cawapers dapat mengganggu tahapan pemilu.
Editor: Fitriana Andriyani
Warga Cileungsi Bogor Tolak Turunkan Baliho Kemenangan Prabowo-Sandi
Masyarakat pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menolak mencopot baliho berukuran besar yang bertuliskan ucapan terima kasih dan selamat atas perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi sebagai Presiden dan Wapres RI periode 2019-2024.
Baliho tersebut terpasang tepat di depan Perumahan Limus Pratama Regency.
Mulanya, pada Senin (29/4/2019) pagi, Satpol PP Kabupaten Bogor beraudiensi dengan masyarakat setempat mengenai penertiban spanduk dan baliho tanpa izin berdasarkan laporan masyarakat.
Penertiban itu mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 4 Tahun 2015 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum.
Namun komitmen kesepakatan justru berubah pada sore hari.
Alih-alih ingin mencabut baliho tersebut, anggota Satpol PP justru mendapatkan perlawanan. Puncaknya, sekitar pukul 21.00 WIB sempat terjadi kericuhan.
Baca: TERBARU Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo Hari Ini, Selasa 30 April Pukul 15.00
Baca: TKN Pertanyakan Kubu Prabowo-Sandi yang Terus Mainkan Narasi Menang Pilpres
"Penolakan itu mulai memuncak pada pukul 21.00 WIB. Memang paginya mereka sepakat yang nurunkan Satpol PP, kita ke sana datang malah komitmennya lain," ucap Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum Satpol PP, Ruslan kepada Kompas.com sekitar pukul 23.36 WIB.
Ruslan pun menampik pihaknya telah diintervensi oleh kelompok tertentu.
"Itu laporan dari masyarakat dan kita juga telah koordinasi dengan Bawaslu karena ini untuk menjaga kondusifitas masyarakat Kabupaten Bogor," ujarnya.
"Perda Tribum nomor 4 tahun 2015 bahwa di dalamnya jika tanpa izin bisa kita turunkan (baliho)," tambahnya.
Hingga malam hari, massa masih bertahan di lokasi baliho yang hendak diturunkan sambil berjaga-jaga. Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Raya Narogong menjadi macet.
"Iya balihonya masih terpasang dan rencana kita besok pagi akan musyawarah lagi dengan Muspida dan relawan (Prabowo-Sandi)," ungkapnya.
Baca: Beda Reaksi Kubu Jokowi dan Prabowo Soal Viral Pendukung 01 Gelar Sayembara Rp 100 Miliar
Baca: Dua Partai Biru Diprediksi Tinggalkan Prabowo, Merapat ke Jokowi
Secara terpisah, Kapolsek Cileungsi, AKP M Asep Fajar membenarkan insiden tersebut. Ia mengaku bahwa sejauh ini aparat kepolisian TNI hingga Satpol PP terus berupaya bernegosiasi dan mendamaikan massa yang menolak penurunan baliho tersebut.