Dalam Pidato Kemenangannya, Jokowi Ucapkan Rasa Terima Kasih Kepada Rakyat
Capres nomor urut 01, Jokowi angkat bicara setelah pengumuman hasil rekapitulasi Pilpres 2019 oleh KPU. Jokowi sampaikan rasa terima kasih pada rakyat
Editor: Whiesa Daniswara
Capres nomor urut 01, Joko Widodo angkat bicara setelah pengumuman hasil rekapitulasi Pilpres 2019 oleh KPU. Jokowi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada rakyat.
TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden 01, Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumunkan hasil rekapitulasi Pilpres 2019.
Jokowi mengungkapkannya dalam pidato kemenangan di Jalan Kampung Deret Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) pukul 13.00 WIB.
Diketahui sebelumnya bahwa KPU memberikan hasil rekapitulasi paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin lebih unggul dibanding paslon 02, Prabowo Subiaanto-Sandiaga Uno.
Baca: Ini Pidato Lengkap Kemenangan Jokowi di Kampung Deret
Terkait itu, Jokowi menjelaskan setelah dilantik resmi menjadi presiden untuk kedua kalinya, maka ia akan berjuang untuk mensejahterakan rakyat.
"Setelah dilantik di Bulan Oktober nanti, kami adalah presiden dan wakil presiden seluruh Rakyat Indonesia," ujar Jokowi, dikutip dari Tribunnews.com.
"Kami adalah pemimpin dan pengayom dari 100 persen Rakyat Indonensia."
"Kami akan berjuang keras demi terwujudnya keadilan sosial bagi 100 persen Rakyat Indonesia."
"Marilah kita bersatu padu membangun bangsa dan tanah air tercinta demi kedamaian demi kesejahteraan generasi kita mendatang," sambungnya.
Baca: Dr Zulkieflimansyah, Gubernur Pertama yang Ucapkan Selamat kepada Jokowi-Amin
Untuk itu, Jokowi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada rakyat.
"Inilah makna dari hakiki, hakikat rakyat berdaulat," kata Jokowi.
"Saya dan KH Ma'ruf Amin mengucapkan terima kasih pada seluruh rakyat Indonesia dimanapun berada atas kepercayaan yang diberikan kepada kami berdua," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi juga meminta supaya pengumuman hasil rekapitulasi Pilpres 2019 ditanggapi santai.
Jokowi juga menjelaskan bahwa tidak perlu adanya pantauan terkait dengan pengumuman hasil rekapitulasi oleh KPU.
Dilansir TribunWow.com, hal itu dikemukakan Jokowi kepada Kompas TV, Selasa (21/5/2019).
Baca: Jokowi-Ma’ruf Amin Ditetapkan sebagai Pemenang Pilpres 2019, Ini Kata Ketua PCNU Kota Madiun
"Masak pakai dipantau," ujar Jokowi.
"Santai sajalah," tambahnya.
Menurut Jokowi, hasil yang sudah diumumkan oleh KPU bisa diterima oleh semua pihak.
Sebab, ia menilai bahwa dari hasil rekapitulasi suara KPU tersebut sudah bisa menunjukkan siapa pemenang dalam kontestasi Pilpres 2019.
"Sudah diumumkan oleh KPU," tegas Jokowi.
Baca: HASIL Pilpres 2019 Versi Real Count KPU: Jokowi 55,42% vs Prabowo 44,58%, Ini Rincian Perolehannya
"Ya artinya sudah jelas, sudah benderang siapa yang menang, siapa yang kalah," tandasnya.
Simak videonya di sini:
Saksi BPN Tolak Berkas penetapan hasil Rekapitulasi
Saksi dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Aziz Subekti memastikan pihaknya tidak menandatangani berkas penetapan hasil rekapitulasi Pemilu 2019 oleh KPU.
Aziz menyatakan bahwa tidak ada satu pun berkas yang ditanda tangani oleh BPN.
"Tidak ada yang kami tanda tangani, semuanya," kata Aziz kepada Kompas Pagi, Selasa (21/5/2019).
Baca: Makan Bareng Kahiyang Ayu, Luna Maya Soroti Bentuk Hidung Cucu Jokowi : Kok Bentukannya Begini ?
"Saya kan saksi untuk BPN 02, jadi saya pastikan bahwa semua rekap luar negeri dan yang provinsi tidak ada yang kami tanda tangani," sambungnya.
Selain itu, dirinya juga menegaskan bahwa kubu 02 tidak akan menyerah melawan adanya dugaan tindak kecurangan dalam pemilu.
Azis menjelaskan bahwa hal itu disampaikan untuk melawan praktik demokrasi selama ini.
"Bahwa kami BPN 02, pasangan kami Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno tidak pernah menyerah melawan ketidakadilan, untuk melawan kesewenang-wenangan, untuk melawan kecurangan, untuk melawan praktik-praktik demokarasi yang sudah lama ditolerir," tegas Azis.
Baca: Bamsoet: Selamat Menjalankan Amanah Pak Jokowi dan Kiai Maruf Amin
"Jadi ini adalah awal dari sebuah revolusi yang sejati bagi demokrasi kita," imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa untuk langkah selanjutnya, akan ditangani oleh tim advokasi dari BPN.
Simak videonya berikut ini:
Selain itu, saksi BPN yakni Partai Gerindra juga menolak untuk menandatangani berkas penetapan hasil rekapitulasi Pemilu 2019.
Dikutip dari Kompas.com, Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria menjelaskan bahwa yang ditolak oleh partainya adalah hasil dari pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) di sejumlah provinsi.
Dirinya juga menyatakan pihaknya meminta adanya koreksi di sejumlah wilayah lainnya.
Hal itu disampaikan Riza Patria saat mengahdiri pleno akhir rekapitulasi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (21/5/2019) dini hari.
Baca: Jokowi Jadi Cover Majalah Elite Arab Saudi, Begini Isi Pemberitaannya
"Bukan (tolak hasil pileg), hasil pilpres kami menolak. Kalau pileg, kami minta perbaikan ada beberapa provinsi," ujar Riza Patria.
"Kami minta dikoreksi seperti Papua ada beberapa lebih dari 5 kabupaten supaya kami minta ada pemungutan suara ulang," sambungnya.
Selain Partai Gerindra, partai koalisi paslon 02, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Berkarya turut menolak untuk menandatangani.
Diberitakan dari Tribunnews.com, berkas penetapan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 ditandatangani oleh saksi perwakilan dari paslon 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin
Berita acara hasil rekapitulasi suara ditandatangani oleh PKB, PDI-P, Golkar, Nasdem, Garuda, PPP, PSI, Demokrat, PBB, dan PKPI.
Baca: Ini Alasan Jokowi Pilih Kampung Deret Jadi Lokasi Pidato Kemenangan
Selain itu juga ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU.
Hasil Rekapitulasi Real Count KPU
Penyelenggara pemilu, KPU telah mengumumkan hasil resmi real count Pilpres 2019.
Rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional pilpres meliputi 34 provinsi dan 130 wilayah luar negeri pada Selasa (21/5/2019) dini hari.
Dikutip dari Kompas.com, paslon 01 Jokowi-Ma'ruf memiliki suara lebih unggul dari paslon 02, Prabowo-Sandiaga.
Jokowi-Ma'ruf unggul 55,41 persen dengan perolehan 85.036.828 suara.
Baca: Pidato Kemenangan Jokowi: Alhamdulilah Puji dan Syukur, Terima Kasih Atas Kepercayaan pada Kami
Sementara Prabowo-Sandi raih 44,59 persen dengan perolehan 68.442.493 suara.
Kendati demikian, belum ada pengesahan secara formal oleh KPU di tingkat nasional.
(TribunWow.com/Atri Wahyu Mukti)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Jokowi: Setelah Dilantik Oktober, Kami Presiden dan Wakil Presiden Seluruh Rakyat Indonesia