Rekonsiliasi Tak Pengaruhi Tekad BPN Prabowo-Sandi Mendiskualifikasi Jokowi-Ma'ruf
BPN capres-cawapres Prabowo-Sandiaga memastikan rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi tak mengurangi niat mereka untuk mendiskualifikasi Jokowi-Maruf Amin.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memastikan rekonsiliasi Prabowo dan capres petahana, Joko Widodo, tak mengurangi niat mereka untuk mendiskualifikasi Jokowi sebagai peserta pilpres melalui jalur Mahkamah Konstitusi (MK).
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, dalam sebuah diskusi bertajuk 'MK Adalah Koentji' di Jakarta Pusat, Sabtu (25/5/2019).
"Terlepas dari rekonsiliasi, target kami tentu MK bisa mendiskualifikasi Pak Jokowi dan menetapkan Pak Prabowo untuk dilantik 20 Oktober 2019," ujarnya.
Bagi Andre Rosiade, keinginan Jokowi bertemu dengan Prabowo hanya sebatas basa-basi kubu 01. Bila benar ingin bertemu, Jokowi bisa langsung menelepon Prabowo untuk mengatur waktu pertemuan.
Andre Rosiade menyarankan Jokowi menghubungi dan menemui Prabowo tanpa perantara jika ingin rekonsiliasi pasca-penetapan penghitungan suara Pilpres 2019.
Ia juga mengingatkan agar Jokowi tidak melakukan deal-deal politik tertentu.
Baca: KPU dan TKN Waspadai Sepak Terjang Bambang Widjojanto di Persidangan Gugatan Hasil Pilpres 2019
Karena pertemuan itu tidak mengurangi semangat kami untuk mendiskualifikasi Jokowi di MK. Silakan saja telepon langsung Prabowo dan tidak usah basa-basi mengaku ingin bertemu, tetapi tak ada langkah konkret dari Jokowi," kata Andre.
"Ajudan Jokowi silakan telepon ajudan Prabowo, bicara di telepon 'Pak Prabowo kapan ngobrol-ngobrol, bisa di Istana, Kertanegara, di Hambalang, bisa di tempat lain'. Begitu," imbuhnya.
Cawapres Sandiaga Uno mengatakan sebenarnya Prabowo selalu membuka pintu silaturahmi dan komunkasi untuk Jokowi.
Namun, rencana pertemuan Jokowi dan Prabowo belum juga terwujud sejak gelaran Pemilu Serentak pada 17 April lalu.
"Kami sampaikan untuk silaturahmi, Prabowo selalu membuka pintu dan menunggu waktunya kapan," kata Sandi.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menilai tidak ada hambatan untuk mewujudkan pertemuan kedua tokoh ini.
"Enggak ada, enggak ada, menunggu waktu saja, menunggu waktu Jokowi. Jokowi tentukan jam empat misalnya di Istana Bogor kita datang," ujarnya.
Baca: Amanda Eller Akhirnya Ditemukan Setelah 2 Minggu Hilang di Hutan Hawaii
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, meminta pihak Prabowo-Sandi tidak menjadikan rencana pertemuan Jokowi dan Prabowo ini sebagai isu politik praktis semata.