Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekonsiliasi Tak Pengaruhi Tekad BPN Prabowo-Sandi Mendiskualifikasi Jokowi-Ma'ruf

BPN capres-cawapres Prabowo-Sandiaga memastikan rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi tak mengurangi niat mereka untuk mendiskualifikasi Jokowi-Maruf Amin.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Rekonsiliasi Tak Pengaruhi Tekad BPN Prabowo-Sandi Mendiskualifikasi Jokowi-Ma'ruf
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade 

Sebab, pertemuan tersebut sangat penting bagi Indonesia dengan kondisi politik saat ini.

Menurut Karding, pertemuan kedua elite politik itu akan menjadi contoh di akar rumput dalam meredakan sekalilgus memperbaiki tensi politik yang memanas.

"Beliau (Jokowi) telah proaktif (menghubungi Prabowo). Beliau concern banget soal upaya mempersatukan Indonesia," kata Karding.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandiaga, Andre Rosiade, ketika mendampingi tim hukum BPN untuk mendaftarkan gugatan Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi pada Jumat (24/5/2019).
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandiaga, Andre Rosiade, ketika mendampingi tim hukum BPN untuk mendaftarkan gugatan Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi pada Jumat (24/5/2019). (Tribunnews.com/ Gita Irawan)

"Itu yang penting pertama. Sehingga soal teknis nanti kalau betul-betul ada kemauan, kalau betul-betul beliau terbuka untuk berkomunikasi pasti akan terjadi. Ini soal waktu. Tapi jangan dikelola sebagai isu politik yang tidak substansi soal siapa yang telepon, siapa yang mengatur," sambungnya.

Karding menepis anggapan jika pihak Jokowi-Ma'ruf sekadar basa-basi saja soal niat pertemuan dengan Prabowo itu.

Bukan hanya Jokowi dan Prabowo, tapi juga masing-masing tim sukses kedua pasangan capres-cawapres.
"Prinsipnya, kita ingin kedua beliau ini ketemu, maupun tim dan pasukan masing-masing juga bertemu, bahkan seluruh pihak, unsur-unsur kebiasaan ini harus terus bertemu," ujarnya.

Baca: Satu Lagi Pendaki Puncak Gunung Everest Meninggal, Total Korban 10 Orang

Suhu politik di Indonesia semakin tinggi pasca-penetapan penghitungan suara Pilpres 2019 oleh KPU memenangkan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Berita Rekomendasi

Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno selaku penantang menolak hasil tersebut dan menuduh ada kecurangan.

Bahkan, para pendukung Prabowo-Sandi sampai menggelar unjuk rasa di depan kantor Bawaslu RI di Jakarta pada 21 dan 22 Mei.

Unjuk rasa itu diwarnai kerusuhan dan enam orang meninggal dunia.

Bambang Widjajanto dan Yusril Ihza Mahendra
Bambang Widjajanto dan Yusril Ihza Mahendra (Kolase Tribunnews.com)

Jokowi selaku capres petahanan beberapa kali menegaskan pasca-pemungutan suara 17 April lalu, dirinya telah berinisiatif sejak awal untuk bertemu dengan rivalnya, Prabowo Subianto.

Bahkan, Jokowi mengaku telah mengutus orang kepercayaannya, Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, untuk berkomunikasi dengan Prabowo guna realisasi pertemuan.

Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil hingga saat ini.

Dorongan pertemuan Jokowi dan Prabowo kembali menguat setelah terjadi kerusuhan di sejumlah lokasi di Jakarta bersamaan aksi unjuk rasa pendukung Prabowo-Sandi pada 21 dan 22 Mei lalu.

Dorongan itu di antaranya datang dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. (tribun network/theresia felisiani/uma/coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas