Media Center PON Bocor, Wartawan Basah Tersiram Air Hujan
Setelah terjadinya gangguan jaringan wifi ketika para jurnalis ingin mengirimkan berita dengan cepat, kini masalah baru muncul
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasyuha
TRIBUNNEWS.COM – Di balik pelayanan baik dan ramah petugas di media center PON 2012 di Pekanbaru Riau, tersimpan beberapa kejanggalan yang mengganggu kenyamanan para jurnalis saat bekerja dan Istirahat, di media center yang berlokasi di Pustaka Wilayah Soeman HS itu.
Setelah terjadinya gangguan jaringan wifi ketika para jurnalis ingin mengirimkan berita dengan cepat, kini masalah baru muncul, yakni atap media center yang bocor, sehingga mengganggu kenyamanan para wartawan untuk bekerja dan istirahat.
Dari pantauan Tribun Pekanbaru, kebocoran atap pustaka Soeman Hs ini terlihat di lantai tiga, yang menjadi tempat berkumpulnya wartawan untuk beristirahat setelah melakukan reportase di lapangan.
Ada beberapa lokasi kebocoran, mulai dari tempat istirahat pria, tempat duduk di cafe, ruang kesehatan, dan di beberapa sudut ruangan yang dikhususkan untuk wartawan tersebut.
Sejumlah wartawan sempat kesal dengan kebocoran tersebut. Sugiono misalnya. Wartawan dari Sulawesi Selatan ini mengaku kesal karena waktu dirinya tertidur lelap, tiba-tiba terkena rembesan air dari atap yang bocor itu. "Kesal sekali, masa lagi enak tidur kena siram air. Kan sakit hati, kok tidak diperbaiki sih," ujar Sugiono kepada Tribun Pekanbaru, Selasa (11/9/12).
Kekesalan dirasakan beberapa jurnalis lainnya. Fazar misalnya, sangat kesal dengan kondisi media center yang bocor tersebut. Menurutnya panitia seharusnya sudah memikirkan hal itu lebih awal, agar jangan tidak membuat malu dengan tamu-tamu yang datang.
"Memang sih pelayanan untuk wartawan bagus. Tapi kebaikan itu bisa hilang dengan permasalahan sepele seperti ini. Masa nggak ada terpikir ke sana, sudah jaringannya bermasalah, ditambah lagi atap yang bocor," ujar Fajar.
Sementara itu Anto, seorang petugas media center mengatakan, kebocoran itu diakibatkan pergeseran atap yang melengkung. Menurut dia, sudah beberapa kali dilakukan perbaikan. "Namun tetap saja setiap hujan dan angin kencang, airnya merembes ke dalam," ujar Anto.
Anto dan beberapa petugas lainnya mengaku tetap berupaya memperbaiki kebocoran atap tersebut. "Yang jelas kami tetap berusaha memperbaikinya," ujar Anto.