Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Evergrande Bikin Banyak Taipan Properti Kehilangan Kekayaan Hingga Rp 611,8 Triliun

Utang dan saham pengembang Evergrande ini diperdagangkan mendekati rekor terendah setelah gagal memenuhi kewajibannya

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kasus Evergrande Bikin Banyak Taipan Properti Kehilangan Kekayaan Hingga Rp 611,8 Triliun
The Jakartapost
China Evergrande 

Sejak itu, harga rumah turun, bank menjadi lebih enggan untuk meminjamkan dan investor semakin skeptis terhadap perusahaan.

Hasilnya, sekitar 15 perusahaan real estat telah gagal membayar obligasi korporasi mereka pada tahun 2021 dan pemilik pengembang China telah mengerahkan setidaknya US$ 3,8 miliar aset mereka sendiri untuk membantu membayar utang.

Pembeli rumah dibiarkan dalam keadaan bingung tanpa mengetahui kapan rumah yang telah mereka bayar sebagian akan selesai.

Pernah menjadi orang terkaya kedua di Asia dengan kekayaan US$ 42 miliar, kekayaan Hui sekarang hanya bernilai US$ 6,1 miliar karena saham unit kerajaan bisnisnya telah jatuh dan pemerintah mendesaknya untuk menggunakan kekayaan pribadinya untuk membantu membayar kembali investor.

Awal bulan ini, gubernur bank sentral China mengatakan gejolak Evergrande harus ditangani oleh pasar, menandakan bahwa Beijing tidak akan menyelamatkan pengembang yang paling berutang di dunia karena berjuang dengan kewajiban lebih dari $300 miliar.

Gejolak juga melanda salah satu perusahaan yang dianggap sebagai salah satu pemain kuat di industri, Shimao Group Holdings Ltd Obligasi dan sahamnya telah jatuh di tengah kekhawatiran menghadapi krisis uang tunai, sementara kesepakatan antara dua unitnya menimbulkan kekhawatiran atas tata kelola perusahaannya.

Bagi pendiri perusahaan Hui Wing Mau, yang memulai investasi real estate pada akhir 1980-an, kekayaannya berkurang lebih dari setengahnya tahun ini, turun US$ 5,2 miliar menjadi US$ 4,4 miliar.

Berita Rekomendasi

Taipan yang telah kehilangan gelar sebagai milliader diantaranya pemilik Kaisa Group Holdings Ltd yang telah kehilangan kekayaan hampir 90% tahun ini menjadi sekitar US$ 160 juta dan Zhang Yuanlin dari Sinic Holdings Group Co yang sahamnya telah anjlok 75 persen.

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas