Adanya Jalan Tol JORR W2, Hunian di Kawasan Serpong Makin Dilirik Konsumen
Harga tanah di Serpong saat ini berkisar antara Rp12 juta hingga Rp25 juta per meter persegi untuk rumah tapak.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Perkembangan kawasan di koridor jalan tersebut terdorong dari perkembangan wilayah Bintaro, Ciputat dan Pamulang yang harga rumahnya juga sudah tinggi. Beberapa perumahan di Ciputat harga rumah satu lantai mulai Rp1 miliaran, bahkan di area Bintaro lebih tinggi lagi.
Sementara di Pamulang seperti Cendana Residence di Jalan Benda Raya, harga rumah dua lantai seken tembus Rp2 miliaran.
Kini ramai developer mengembangkan hunian dua lantai di kawasan sebab dinilai lebih bergengsi, mentereng, dan memenuhi selera warga urban, kendati sebenarnya hal tersebut adalah ‘cerita usang’ sebab sejak 15 tahun lalu pun sudah ada yang melansir hunian dua lantai.
Menampung permintaan dari kaum muda dengan penghasilan tak terbatas, pengembang besar PT Jaya Real Property, Tbk. mengembangkan perumahan menengah atas Serpong Jaya (32 hektar) di jalur utama Pamulang - Puspitek, Serpong.
"Ini adalah proyek hunian ketiga PT Jaya Real Property, Tbk. di Tangerang Selatan, setelah Bintaro Jaya di Pondok Aren dan Graha Raya di Pondok Kacang. Serpong Jaya berupaya mengakomodir permintaan masyarakat terhadap hunian dua lantai kekinian, nyaman, kualitas bangunan yahud, kemana-mana gampang, namun harga masih logis," kata Maulana Farizil Qudsi, Marketing Manager Serpong Jaya, dalam keterangan tertulis di Tangerang Selatan, Selasa (15/8/2023).
Adalah Nora, tipe terbaru rumah dua lantai di Serpong Jaya menjawab pakem-pakem memilih rumah tinggal tersebut untuk melengkapi lima tipe sebelumnya di klaster The Garden, lokasi Nora hanya sejengkal dari gerbang utama kawasan.
“Kami mencermati tren kebutuhan hunian menengah ke atas yang terus bergerak dinamis khususnya pasca pandemi di segmen milenial, baik single maupun pasangan keluarga muda. Karena itu produk ini dihadirkan dengan banyak value lebih, bukan hanya tempat tinggal tapi juga berbagai fasilitas dan kemudahan akses untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh penghuninya, namun dengan harga yang terjangkau di pusat kota Tangerang Selatan,” ujar Maulana.
Selain Nora di segmen rumah menengah atas, kini perumahan juga memasarkan klaster The Hills (8.000 m2), hunian premium dilengkapi piranti smart home untuk kalangan lebih mapan.
Lingkungannya ekslusif, berbetuk klaster dijaga satpam 24 jam, dengan jumlah rumah yang sangat terbatas, 36 unit.
Strategi pemasaran Serpong Jaya dengan menawarkan rumah menengah mendapat respon pasar cukup bagus. Paling banyak peminatnya rumah di bawah Rp1 miliar.
Maulana menyebut, ada dua pola konsumen yang terbentuk saat memutuskan membeli rumah di perumahannya, yaitu product sensitivity dan price sensitivity. Kriteria product sensitivity, mereka akan mencari properti dengan brand terbaik, sedangkan mereka yang price sensitivity cenderung melihat dari sisi harga.
“Serpong Jaya memenuhi dua kriteria tersebut. Tinggal di sekitar Pamulang - Raya Puspiptek, orang masih bisa belanja dan menyekolahkan anaknya di BSD atau Gading Serpong,” katanya.