Menteri Maruarar Sirait Minta Harga Sewa Rusun Pasar Rumput Diturunkan Jadi Rp 1,25 Juta
Pria yang akrab disapa Ara itu menjelaskan bahwa rusun tersebut memiliki 1.984 unit dengan setiap unit terdiri dari dua kamar dan dilengkapi AC.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menyoroti harga sewa rumah susun (rusun) di Pasar Rumput Jakarta yang dianggap tidak terjangkau bagi masyarakat kecil.
Pria yang akrab disapa Ara itu menjelaskan bahwa rusun tersebut memiliki 1.984 unit dengan setiap unit terdiri dari dua kamar dan dilengkapi AC.
Dari jumlah unit tersebut, yang dipasarkan kurang lebih ada sekitar 1.000 unit karena ada beberapa yang dipakai untuk menampung masyarakat yang kena relokasi Kali Ciliwung.
Baca juga: WSBP Pasok Readymix untuk Konstruksi Rumah Susun ASN 3 di IKN Nusantara
"Kondisi bagus," katanya dalam acara Diskusi Program 3 Juta Rumah yang disiarkan secara virtual oleh YouTube Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Senin (28/10/2024).
Ia menilai harga sewa yang ditawarkan sebesar Rp 3,5 juta per bulan terlalu tinggi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Ara memandang bahwa harga tersebut jelas tidak tepat sasaran dan meminta agar harga sewa tersebut ditinjau ulang.
"Dengan niat baik, saya minta itu dibatalkan dan saya minta dihitung (kembali besaran harga sewanya, red)," ujarnya.
Menurut dia, harga sewa yang ideal adalah Rp 1,25 juta per bulan setelah dihitung dengan kebutuhan operasional Rusun Pasar Rumput sebesar Rp 18 miliar per tahun.
"Bayangkan di pasar rumput, (unit) bersih, AC, 2 kamar, kalau dikasih Rp 1,25 juta buat rakyat kecil senang gak? Dikasih buat ASN senang gak?" ucap Ara.
"Puji Tuhan, kita bisa menemukan jalan keluar dan menyepakati harga sewa yang lebih terjangkau," pungkasnya.