Jalur Pantura Dilintasi 58 Kendaraan per Menit
Petugas Dinas Perhubungan Cirebon mengatakan, volume kendaraan mencapai 51.989, atau rata-rata 58 kendaraan setiap menit.
Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Romlah
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Sepanjang Minggu (5/9/2010), volume kendaraan yang melintasi jalur pantai utara (pantura) Cirebon mulai mengalami peningkatan. Bukan saja kendaraan roda dua, kendaraan roda empat dan bus juga sudah ramai melintas dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur.
Berdasarkan catatan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, sejak pukul 03.00 hingga 18.00 WIB, volume kendaraan mencapai 51.989, atau rata-rata 58 kendaraan setiap menit.
Petugas pencatatan arus mudik dan balik Dishub Kabupaten Cirebon, Soni Sofyan mengatakan, volume terbanyak terjadi antara pukul 09.00 hingga 10.00. "Jumlahnya mencapai 4.517 atau 75 kendaraan per menit," katanya. Selain itu, pada dinihari antara pukul 03.00 hingga 04.00 pun, volume kendaraan lumayan tinggi. Pada jam-jam tersebut, kendaraan roda dua mendominasi.
Sementara kendaraan roda empat mulai terlihat ramai pada sore menjelang malam. Sejumlah mobil pribadi dengan barang bawaan di atas mobil, terlihat iring-iringan di pantura Palimanan, sebelum masuk tol Palimanan-Kanci (Palikanci).
Menurut Soni, kendaraan pada Minggu jauh lebih banyak ketimbang Sabtu (4/9). Pada Sabtu, rata-rata hanya 35 kendaraan per menit. "Tapi puncaknya kemungkinan pada H-2 atau H-3 nanti. Sebab pengalaman tahun sebelumnya juga begitu," ujarnya.
Jika pada puncak mudik, kata Soni, rata-rata jumlah kendaraan di pantura Cirebon bisa mencapai 99 kendaraan per menit.
Meski tergolong lebih ramai, hingga kemarin, lalu lintas di sepanjang pantura Cirebon mulai Susukan hingga Losari masih lancar. Tidak ada antrean berarti, kecuali di depan pasar tumpah seperti Pasar Pasalaran Weru, Pasar Kue Plered, dan Pasar Mundu. Di pasar tersebut, antrean terjadi karena banyak angkutan kota yang berhenti sembarangan di tengah jalan.
Selain di pasar, kesemrawutan juga terjadi di jalan menuju pintu masuk tol Palimanan-Kanci, di Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. Di jalan tersebut, tidak ada alat pemisah antara sepeda motor dan mobil. Padahal mobil diharuskan belok kiri dan motor ambil lajur kanan untuk kemudian lurus hingga pertigaan Palimanan (tempat bertemunya kendaraan dari arah Bandung). Akibatnya, sepeda motor dan mobil yang sejak awal berbaur, bahkan banyak sepeda motor yang mengambil lajur kiri menjadi tersendat saat di jalan menuju tol Palikanci.
Sepanjang kemarin, sejak pagi hingga sore, cuaca di Cirebon terlihat mendung sehingga nyaman untuk pemudik kendaraan roda dua. Cuaca seperti ini sangat berbeda dengan hari-hari biasa, yang selalu diterpa panas terik.
Selain di jalur pantura, peningkatan volume kendaraan juga terjadi di tol Palikanci dan Kanci-Pejagan. Meski belum diketahui datanya, dari pantauan CCTV yang terpasang di sejumlah titik menunjukkan kendaraan ramai lancar.
"Sejak Jumat (3/9) malam pengguna jalan tol sudah ramai, tapi belum ramai banget. Kemungkinan puncaknya terjadi pada H-2 atau H-3," ujar petugas Sentra Komunikasi Jasa Marga Palikanci, Nanang Nasrudin.
Nanang memprediksi, pada hari puncak, jumlah kendaraan bisa mencapai 60.000. Ini karena semua roda empat ke atas wajib masuk tol, untuk menghindari kemacetan di depan proyek fly over Gebang.(*)