Kendaraan Pengangkut Barang Dilarang Beroperasi
Mulai Senin pukul 00.00, kendaraan pengangkut barang seperti truk dan mobil boks dilarang menggunakan seluruh ruas jalan tol Cipularang.
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, CIEUNYI - Mulai Senin (6/9) pukul 00.00, berbagai jenis kendaraan pengangkut barang seperti truk, mobil boks, dan tronton dilarang menggunakan seluruh ruas jalan tol Cipularang. Larangan tersebut dikecualikan bagi kendaraan-kendaraan pengangkut kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, bahan bakar ataupun pengangkut hewan ternak.
Larangan tersebut merupakan keputusan nasional dan diberlakukan di seluruh jalur tol di Pulau Jawa dan diberlakukan hingga seminggu setelah lebaran atau H+7 nanti.
"Ini berlaku nasional. Dan ketentuan ini merupakan antisipasi dalam menghadapi lonjakan arus mudik dan arus balik nanti," ujar Kasubag Yanlantas Jasa Marga Tol Cipularang, Andri Koestiawan dijumpai Tribun di GT Pasteur, Minggu (5/9/2010).
Menurutnya, identifikasi terhadap muatan kendaraan itu dapat dilakukan sedini mungkin berdasar karakteristik kendaraannya masing-masing. Meski demikian, pihak Jasamarga tetap meminta kesadaran pengemudi dan pemilik kendaraan untuk benar-benar memperhatikan aturan tersebut.
Tentang antisipasi kemacetan di dalam tol, Andri menyatakan bahwa pengelola tol telah mempersiapkan sejumlah rekayasa jalur baik di dalam tol maupun di gerbang keluar masuk tol. Rekayasa itu, katanya, dilakukan untuk mencairkan arus kemacetan dan sifatnya hanya dilakukan ketika kondisi darurat.
"Misalnya saja penambahan jalur di sekitar Tol Cikopo Purwakarta, dari yang tersedia tiga gardu kita bisa menambahnya menjadi lima gardu. Khusus untuk pintu keluar tol Cileunyi menuju arah timur kami bisa membuka jalur sebelah kanan sehingga pengguna tol bisa langsung keluar menuju Nagreg tanpa harus berputar terlebih dahulu," ujar Andri.
Tutup buka, katanya, merupakan sifat yang akan diberlakukan pada jalur dari Tol Cileunyi menuju Nagreg ketika kepadatan arus kendaraan di dalam tol memuncak. Trik-trik pengurai kemacetan itu, katanya, tentu dikerjasamakan dengan pihak kepolisian serta pihak Dinas Perhubungan (Dishub) setempat.
"Intinya kami siap untuk melakukan rekayasa lalulintas terpenting kondisinya aman terkendali dan lancar," katanya.(yy)