Mengintip Orang Indonesia Berpuasa di Maroko
Negeri Maroko biasa dikenal dengan sebutan Maghrib (Negeri Matahari terbenam). Negeri ini pernah dijajah oleh Perancis dan Spanyol
Editor: Widiyabuana Slay
Tarawih di Maroko dijadikan dua putaran, 8 rakaat sehabis jamaah shalat isya, dan tarawih putaran kedua satu jam, menjelang adzan Subuh. Tarawih putaran pertama selesai pada pukul 22.30. Satu jam selepas tarawih putaran pertama itu, yaitu antara pukul 23.30 -24.30, mereka kembali ke meja makan yang umumnya bersama keluarga masing-masing di rumah. Dan memang tradisi orang Maroko – di luar Ramadan pun - adalah makan selalu bareng bersama keluarga.
Orang Maroko pun tak kenal istilah “Buka puasa bersama” baik itu di kantor-kantor atau di instansi tertentu dengan rekan kerja seperti marak di Indonesia itu. Otomatis banyak restoran yang omsetnya menurun di bulan Ramadan ini. Di tahap ketiga ini, mereka menamainya dengan “makan malam”, tentu saja dengan menu yang berat-berat sebagaimana layaknya hidangan makan malam atau makan siang di luar bulan Ramadan.
Apalagi di bulan Ramadan ini, tak jauh beda dengan di Indonesia , orang-orang mengutamakan menu makanan istimewa. Sehingga di Maroko pun harga sembako naik saat-saat bulan Ramadan.
Ronde Keempat (Sahur Ala Orang Maroko)
Makan Sahur, bagi orang Maroko dianggap kurang begitu penting. Kita pun bisa membayangkan, mulai selepas salat Maghrib, aneka makanan dilahapnya. Tentu saja membuat perut masih kenyang.
Bagi orang Maroko, sahur itu umumnya mereka lakukan pada pukul 3.00, sebelum mereka bergegas ke masjid untuk melaksanakan salat tarawih putaran kedua sebagaimana dikatakan di atas tadi. Sahur bagi mereka sekadar untuk melaksanakan ibadah sunnah (sahur). Cukup dengan meminum beberapa gelas susu, air putih, dan makanan ringan dari kue-kue kering khas Ramadan Maroko. Bahkan banyak sekali orang Maroko yang sering melewatkan makan sahur begitu saja karena masih kekenyangan.
Keunikan malam Lailatul Qadar
Fenomena malam Lailatul Qadar tentunya tak kalah heboh bagi Masyarakat Maroko. Di sana kegembiraan menyambut malam seribu bulan bak menyambut tamu agung. Cowok dan cewek mengenakan jalabah (busana muslim tradisional Maroko, sejenis jubah atau gamis dengan penutup kepala).
Tingkat modifikasi jalabah berbanding lurus dengan harga yang bisa mencapai ratusan dollar Amerika. Jalabah biasanya dikenakan pada tanggal-tanggal ganjil akhir bulan (25, 27, dan 29 Ramadhan) untuk wara-wiri dari masjid ke masjid. Momen ini dimanfaatkan banyak fotografer untuk mencari rezeki. Tak sedikit pengguna jalabah ingin diabadikan dengan kilatan kamera.
Ketika Ramadlan sampai pada malam ke-27, orang Maroko biasanya mengadakan ritual khusus, yaitu berjaga malam di masjid-masjid dengan melakukan sholat-sholat sunnah hingga fajar untuk mengejar lailatul qadar. Bahkan, kadang mereka membawa bekal makan sahurnya ke masjid itu.
*Mahasiswa delegasi PBNU semester 5 di Univ.Imam Nafie, Tanger-Maroko
RAMADAN POPULER