Mengapa Kurma Bagus Dikonsumsi Saat Buka Puasa?
Buah kurma disarankan jadi menu berbuka puasa karena kandungan gizinya. Sebenarnya apa yang ada di dalam kurma?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Buah kurma disarankan jadi menu berbuka puasa karena kandungan gizinya. Sebenarnya apa yang ada di dalam kurma?
Rosihan Anwar Sgz, ahli gizi dari Banjarmasin menjelaskan, di dalam buah kurma terdapat fruktosa dan glukosa yang terkandung di dalam nya. Kandungan ini merupakan gula sederhana yang siap dipakai oleh tubuh. Hanya dalam beberapa menit tubuh, akan segera memperoleh asupan energi dan menjadi bugar kembali
"Pilihan kurma sebagai makanan pembuka yang sehat di bulan puasa ternyata bukanlah tanpa dasar. Selain nilai energinya sangat tinggi, kurma juga mengandung komponen gizi lain yang cukup baik," tulis Rosihan seperti dikutip Tribunnews.com dari grup Gerakan Sadar Gizi.
Kandungan gula kurma sebagian besar merupakan gula-gula monosakarida, sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Gula-gula itu antara lain berupa glukosa dan fruktosa. Pada sebagian varietas kurma tertentu, juga terdapat gula sukrosa. Kandungan gula pada kurma sangat tinggi, sekitar 70 persen, yaitu 70-73 gram per 100 gram kurma.
Penyerapan gula kurma di dalam tubuh juga cukup cepat, sekitar 45-60 menit, bila dibandingkan daya absorpsi pati pada nasi yang memerlukan waktu berjam-jam. ltulah sebabnya kurma merupakan makanan yang sangat baik untuk berbuka puasa karena dapat menyuplai asupan energi secara cepat.
Kurma mengandung vitamin yang cukup tinggi. Kehadiran vitamin ini dapat meningkatkan kebasaan lambung yang terlalu asam setelah 13-14 jam tidak memperoleh makanan dan minuman pada waktu puasa.
Setiap 100 gram kurma kering mengandung vitamin A sebesar 50 IU, tiamin 0,09 mg, ribofalvin 0,1 mg, dan niasin 2,20 mg. Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, pertumbuhan, reproduksi, imunitas (kekebalan) tubuh, dan pemeliharaan sel epitel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.