Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Riwayat Pondok Ihyaul Ulum di Gresik Berawal dari Nyantrik di Musala

Pondok pesantren merupakan salah satu elemen yang tak terpisahkan dari sejarah Kota Gresik sebagai kota santri.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Riwayat Pondok Ihyaul Ulum di Gresik Berawal dari Nyantrik di Musala
Surya/Moch. Sugiyono
Suasana Ponpes Ihyaul Ulum di Desa Dukunanyar, Kecamatan Dukun, Gresik. 

Tak berhenti di sana, mereka kemudian mengaji Kitab Riadus Sholihin bersama, serta ada pengajian tentang perempuan yang diasuh oleh Sakinah Ma'sum, adik KH Afif Ma'sum.

Santri yang masih sekolah di MI, MTs, MA, SMK dan STAI Ihyaul Ulum tetap harus masuk kelas mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.

Sore hari, digelar pengajian umum bersama santri dan masyarakat sekitar yang dipimpin KH Mahfudz Ma'sum.

“Buka, salat Maghrib, dan tarawih dilakukan bersama-sama. Pengajian Kitab Tafsir Alquran kembali dilakukan santri sesudah tarawih,” terang KH Afif Ma'sum. Aktivitas santri berakhir pada pukul 00.00 WIB setelah tadarus Alquran.

Saat ini, santri yang menetap jumlahnya lebih dari 1.500 orang dari Gresik, Lamongan, Tuban, dan luar Pulau Jawa. “Itu yang menetap di sini, yang tidak ya lebih dari 5.000 orang,” imbuh Abdul Malik, pengurus Ponpes Ihyaul Ulum.

Keberlangsungan Yayasan Ponpes Ihyaul Ulum yang membawahi semua pendidikan formal dan ponpes sekarang ditangani keluarga besar KH Ma’shum Sufyan.

Selain KH Afif Ma’sum, ada pula KH Mahfudz Ma'sum, KH Robbach Ma'sum, KH Sa'dan Maftuh Ma'sum, Dra Sakinah Ma'sum, Dra Wafiroh Ma'sum, Maziah Ma'sum, dan Robbi'ah Ma'sum.

Berita Rekomendasi

“Kami bergotong royong menyukseskan pendidikan di desa yang jauh dari Kota Gresik,” tandas Wafiroh Ma'sum, yang juga dikenal sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas