1000 Porsi Bubur Samin Menu Takjil Khas Masjid Darussalam di Jayengan
Saban Ramadan, Masjid Darussalam di Jayengan, Serengan, Solo, memiliki tradisi unik, membagikan bubur khas banjar atau samin untuk takjil.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Masjid Darussalam di Jayengan, Serengan, Solo, setiap Ramadan memiliki tradisi unik, membagikan bubur khas banjar atau lebih sering dikenal sebagai bubur samin ke jemaah atau masyarakat umum untuk berbuka puasa.
Bubur samin sebenarnya mirip bubur ayam biasa, hanya paduan aneka rempah serta diberi pelengkap berupa potongan daging sapi dan sayuran, seperti wortel dan daun bawang, serta susu menjadikan rasa bubur samin menjadi spesial.
Aroma khas Banjar dari bubur ini menyeruak melalui kehadiran rempah-rempah, seperti kapulaga serta minyak samin.
Minyak samin inilah yang menjadikan bubur berwarna kekuningan dan juga memiliki khasiat menghangatkan badan setelah menyantap bubur samin.
"Setiap hari rata-rata kita memasak 40 hingga 50 kilogram beras yang nanti kira-kira jadi 1000an porsi, " kata ketua Takmir Masjid Darussalam, Haji Rosyidi Muchdlor, Selasa (7/6/2016).
Bubur tersebut, lanjut Rosyidi akan dibagi menjadi dua, sebanyak 200 an porsi untuk berbuka bersama dan sisanya dibagi kepada masyarakat sekitar untuk dibawa pulang.
Bubur samin disajikan dengan kurma sebagai pembuka dan juga segelas kopi susu.
"Memang khas Banjar, minumnya kopi susu, " tutup Rosyidi sembari tersenyum.