Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Tips Penderita Diabetes Menjalankan Puasa Ramadan

Penderita penyakit diabetes masih bisa menjalani puasa Ramadan. Asalkan penderita memperhatikan berbagai hal selama menjalankan puasa.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
zoom-in Tips Penderita Diabetes Menjalankan Puasa Ramadan
Tribun Jabar/Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Ahli Gizi Rumah Sakit Hasas Sadikin Bandung Asep Ahmad Munawar. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Penderita penyakit diabetes masih bisa menjalani puasa Ramadan. Asalkan penderita memperhatikan berbagai hal selama menjalankan puasa.

Ahli gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Asep Ahmad Munawar, mengatakan pada prinsipnya penderita diabetes tetap harus terpenuhi zat gizi dari sisi kalori dan lainnya. Terpenting, polanya harus diikuti supaya pengendalian gula darahnya tercapai.

"Kalau tidak diatur terjadi fluktuasi gula darah sendiri akibat tidak terpenuhinya pola makanan," ujar Asep di RSHS Bandung, Jalan Pasteur Nomor 38, Kota Bandung, Selasa (14/6/2016).

Terkait pengendalian gula darah pada puasa, penderita diabetes harus menghindari makanan mengandung karbohidrat murni. Makanan berindeks glikemik juga harus dihindari.

"Ada kalanya pasien menukar makanan pokok dengan kentang, tapi itu justur harus dihindari karena indeks glikemiknya tinggi," kata Asep.

Untuk menghindari rasa lapar, kata Asep, penderita diabetes bisa menyantap serat yang terkadung dalam sayuran atau buah. Menurutnya, buah dan sayuran menimbulkan rasa kenyang yang lama.

BERITA TERKAIT

Hal senada juga dikatakan, dokter spesialis penyakit dalam RSHS Bandung, dr Miftah Rahman SpPD.

Ia menambahkan ada makanan favorit yang tidak diketahui masyarakat memiliki indeks glikemik tinggi. Makanan favorit ini perlu dihindari penderita diabetes baik puasa maupun tidak puasa.

"Kerupuk, hati-hati, kecil-kecil cabe rawit dan membuat selera makan tambah. Walau murah meriah itu dampaknya sadis dan luar biasa," ujar Miftah singkat.

Ahli gizi RSHS Bandung lainnya, Ides Haeruman Taufik, mengatakan penderita diabetes sebaiknya menghindari makanan yang memiliki tiga karakteristik.

Pertama, makanan yang terbuat dari tepung terigu. Menurutnya, bahan dasarnya gandum yang digiling sehingga daya serap cepat karena molekul kecil sehingga indeks glikemiknya tinggi.

"Kedua, makanan yang digoreng. Makanan ini mengandung lemak dan kalori tinggi.

Ketiga makanan yang mengandung msg atau pecin. Sebab ketika masuk ke tubuh mengakibatkan asam lambung tinggi. Akibatnya kalau ngemil satu bakul habis dalam sendirinya," ujar Ides.

Penderita diabetes harus juga mampu mengatur pola makan. Caranya cukup tiga J, yaitu jadwalnya diatur, jumlahnya diatur, dan jenisnya diatur.

Penderita diabetes yang tidak berpuasa makannya terjadwal pada pagi, siang dan sore, tapi mereka yang puasa, jadwal makannya tetap sama, yakni sahur, berbuka dan menjelang tidur atau setelah tarwih.

"Jumlah makanannya tetap sama, baik puasa atau tidak kecukupan zat gizinya harus tetap. Jadi jumlah energi sama. Cuma porsi makan pagi dialihkan sahur," ujar Ides.

Baiknya ketika berbuka diawali dengan menyantap buah. Setelah salat Magrib, makanlah obat terlebih dulu, baru menyantap makanan seperti porsi makan siang. Menjelang tidur atau setelah Tarawih barulah menyantap makanan sama seperti porsi makan malam.

"Santap malam ini bukan makan nasi menjelang tidur, tapi makan satu makanan dengan volume kecil tapi kandungan zat gizinya tinggi. Misalnya makan makroni, bihun, mi, dan roti," beber dia.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas