Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Kisah Menyentuh Hafiz Cilik Tak Mampu Berjalan Bertemu Tukang Parkir Bisu

Ucapan syukur Alana, penghapal cilik Alquran, melihat seorang juru parkir bisu di Pasar Purwanegara, membuat terenyuh ibu yang menggendongnya.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Kisah Menyentuh Hafiz Cilik Tak Mampu Berjalan Bertemu Tukang Parkir Bisu
Tribun Jateng/Khoirul Muzakki
Alana, penghapal cilik Alquran yang mengalami kelainan di kaki. Di usianya tujuh tahun dia sudah menghafal 10 juz Alquran. Alana sukses mewujudkan cita-citanya tampil dalam audisi hafiz yang ditayangkan televisi, serta bertemu tokoh idola, Syeh Ali Jaber. TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI 

"Saya ingin mewujudkan keinginan anak saya masuk televisi. Saya mencari guru ngaji tapi yang gratis, karena saya tak punya uang untuk membayar," sambung Darsiah.

Karena tak punya kendaraan, suami Darsiah meminjam sepeda motor saudara. Mereka berkeliling desa dan kecamatan untuk mencari guru atau lembaga hafiz.

Karena tak kunjung ketemu, mereka beristirahat di sebuah masjid di Kecamatan Purwanegara.

Dari rumah, mereka hanya berbekal uang saku Rp 20 ribu untuk membeli bensin. Tak diduga, Alana malah memasukkan uang jatah bensin itu ke kotak amal masjid.

"Saya tanya ke Alana, uang itu kan untuk beli bensin kenapa dimasukkan ke kotak. Dia jawab tidak apa-apa untuk beramal," kata dia.

Di tengah perjalanan, bahan bakar menipis. Mereka kehabisan uang untuk membeli bensin.
Keluarga itu akhirnya mampir ke masjid untuk salat Zuhur.

Tak dinyana, Darsiah menemukan uang Rp 100 ribu di tempat wudu. Ia memberikan uang itu ke takmir masjid agar dikembalikan ke pemiliknya.

Berita Rekomendasi

Setelah diumumkan selepas salat jamaah, tidak ada peserta jamaah yang mengakui memiliki uang itu.

"Karena tidak ada yang kehilangan, suami saya bilang, mungkin itu rezeki yang diturunkan oleh Allah untuk kita," kata Darsiah meriukan ucapan suaminya.

Akhirnya perjalanan keluarga kurang mampu ini sampai di Lembaga Hafiz Alquran di gedung mewah.
Darsiah mendaftarkan putranya ke lembaga itu, meski tak yakin mampu membayar biaya pendidikannya.

Tak disangka, lembaga itu ternyata menggratiskan biaya pendidikan untuk Alana. Sayangnya, Alana hanya sempat belajar menghafal di tempat itu selama seminggu.

"Pendidikannya gratis, tapi transportasi angkutan umum dari rumah ke sana juga butuh biaya. Sehari sekitar Rp 6 ribu, saya tidak sanggup akhirnya terpaksa berhenti di tengah jalan," kata dia.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas