Puasa Menjadi Pendidikan Kemanusiaan untuk Mencetak Diri yang Berintegritas
Seseorang dikatakan mempunyai integritas apabila tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya.
Editor: Dewi Agustina
Tetap Teguh
Kenikmatan badan yang dibutuhkan sementara waktu ditinggalkan demi patuh kepada nilai dengan teguh kepada prinsip beragama.
Implemetasinya dalam ibadah puasa itu menyatukan isi hati dengan komitmen perbuatan tindakan nyata.
Niat di malam hari selama bulan Ramadan, kemudian direalisasikan selama sehari penuh bepuasa meskipun tak ada orang yang tahu dan tak ada yang memperhatikan, tetap teguh pada komitmen prinsip berpuasa yang telah diniatkan pada malam harinya.
Ini bentuk latihan integritas untuk menyatukan ucapan dengan perbuatan dan berpegang teguh pada prinsip dan nilai yang diyakini baik untuk dijalankan.
Saat ibadah puasa sangat dianjurkan oleh Nabi SAW untuk memberi makanan atau minuman kepada orang yang berbuka puasa.
Pahala orang yang memberi buka sama dengan ganjaran orang yang menjalankan ibadah puasa meskipun hanya seteguk air atau sebiji kurma.
Inilah nilai integritas yang dilatihkan kepada orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Bukan seberapa besar yang diberikan kepada orang lain tetapi seberapa besar perhatian kita untuk berbagi dengan yang lain.
Sikap orang yang berintegritas itu adalah kesanggupan diri untuk berkorban demi menolong dan membahagiakan orang lain.
Inilah latihan kemanusiaan untuk menjadi manusia yang berintegritas dalam madrasah bulan Ramadan.