Suci Hati dan Jiwa di Bulan Ramadan
Selama berpuasa sebulan penuh dilatih untuk menyucikan iman dari bercampur kemusyrikan sehingga semua amal hanya dipersembahkan kepada Allah SWT.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ribuan warga bermain di Taman Alun-Alun Kota Bandung, Jalan Asia Afrika, Minggu (20/5/2018). Taman dengan hamparan rumput sintetis ini menjadi salah satu tempat favorit sebagian warga untuk menunggu waktu berbuka puasa (ngabuburit). TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Suci hati selama puasa dapat dilatih dengan cara puasa maksimal.
Bahwa hati seseorang yang berpuasa secara sempurna tidak cukup hanya meninggalkan konsumsi, syahwat, dan dosa.
Tetapi juga harus hatinya terpaut dan dzikir mengingat Allah SWT.
Bahkan saat berbuka kadang tak merasakan nikmat makan sepenuhnya karena hatinya merasa kurung utuh dan menyatu kepada Allah, sehingga merasa sedih dan khawatir puasanya tidak diterima oleh Allah SWT.
Simbol suci dalam diri manusia yang telah dicapainya diakhir pelaksanaan ibadah berupa kewajiban mengeluarkan zakat fitrah.
Bahwa manusia telah kembali suci dan fitri bagaikan anak yang baru dilahirkan.
Ia suci dari dosa, suci hati dan jiwanya meraih predikat diri sebagai hamba Allah SWT yang bertakwa.
Berita Rekomendasi