Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Sungguh Manusia Dibayangi Kebangkrutan Jika tidak Mampu Mengisi Modal Waktu dengan Iman dan Amal

Ketika anda menginjakkan kaki dua kali di sungai yang sama, kaki anda akan menemukan air yang berbeda.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sungguh Manusia Dibayangi Kebangkrutan Jika tidak Mampu Mengisi Modal Waktu dengan Iman dan Amal
ummi-online.com
Ilustrasi Salat 

Mereka yakin usaha dan rekayasa manusia lebih dominan dalam kehidupan ini.

Namun mayoritas manusia yakin bahwa manusia itu tak ubahnya semut atau belalang yang hinggap di sebuah hutan semesta yang amat besar yang digerakkan oleh Tuhan.

Tuhan berkomunikasi dengan manusia melalui berbagai medium, terutama melalui para Rasul-Nya dan melalui ayat-ayat semesta.

Setiap saat kita bagaikan air yang merembes mencari jalan yang mengantarkan ke samudera.

Entah kapan sampainya, kita tak tahu.

Atau bagaikan hewan laron yang datang dari kegelapan mendekati sumber cahaya. Ada yang sayapnya terbakar ketika mendekati sumber cahaya berupa api.

Di mata manusia yang berada di lorong kegelapan begitu terpukau dan terpikat ketika melihat banyak cahaya dalam perjalanannya mengendarai kereta waktu.

Berita Rekomendasi

Jabatan, kekayaan, popularitas, dan sekian banyak bayangan kenikmatan lain telah membangkitkan gairah dan antusiasme untuk berpetualang meski hanya sebatas imajinasi dan keinginan.

Bukankah kebutuhan fisik kita sangat terbatas dan terukur?

Tapi kebesaran manusia memang bukan pada ukuran fisiknya.

Angan-angan dan imajinasinya telah melahirkan eksperimentasi, kreativitas dan inovasi untuk merobohkan garis batas guna menguak dan menggali kemungkinan-kemungkinan baru.

Semuanya dalam gerak bagaikan arus sungai yang deras. Kita berjubel dalam lorong waktu.


Satu-satu ikut bergabung ke dalamnya, dan satu-satu hilang tertelan lumpur, menyatu dengan tanah.

Manusia berasal dari tanah akan kembali ke tanah.

Lalu, apa yang kita cari dan akan kita tinggalkan untuk generasi penumpang di belakang kita?

Tanpa intervensi Tuhan, Cahaya di atas cahaya, kita berjalan menggapai-gapai dalam ruang absurditas.

"Demi waktu" demikianlah Tuhan bersumpah, mengingatkan semua manusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas