Cari Restoran Halal Hingga Tempat Salat di Korea? Ini Penuturan Rahman Lee Ju-Hwa, Imam Umat Islam
Berkunjung ke negeri ginseng, bagi traveler muslim kini tak masalah, karena sudah tak sedikit restoran halal juga tempat ibadah untuk salat.
Editor: Anita K Wardhani
Contoh kasus lain di luar Seoul berada di Pulau Namiseom. Pulau ini biasanya kurang memperhatikan wisatawan Muslimnya, namun sekarang, karena meningkatnya pengunjung Muslim, di sana ada restoran halal dan ruang shalat yang dibangun di pulau itu.
Seiring dengan perubahan-perubahan ini, apakah Anda memperhatikan adanya ketertarikan yang meningkat terhadap Islam dari masyarakat Korea?
Sejak sekitar tahun 2000, tampaknya orang Korea sudah mulai mengerti Islam dan budaya Islam sedikit lebih banyak, dan saya telah melakukan perjalanan ke banyak tempat di seluruh Korea untuk memberikan ceramah.
Tentu, lebih banyak orang mulai mengubah pandangan mereka tentang Muslim.
Meski jumlah pemeluk Islam baru belum bertambah, pandangan orang tentang Islam di sini telah berubah. Misalnya, perubahan yang terjadi sehubungan dengan kesalahpahaman tertentu tentang Islam, yang mereka anggap sebagai agama kekerasan, seperti “al-Quran di satu tangan dan pedang di tangan yang lain.”
Meski komunitas kecil anti Islam telah terbentuk, saya juga percaya sekarang saatnya masyarakat Korea menemukan cara untuk saling memahami dengan lebih baik dan hidup bersama.
Apakah ada ayat dari kitab suci Islam yang ingin Anda bagikan kepada orang-orang di sini, kepada sebuah masyarakat yang telah mengalami banyak perubahan?
Ada sebuah paragraf dalam al-Quran yang mengatakan bahwa, “Tujuan utama Tuhan dalam menciptakan berbagai suku, pria dan wanita adalah agar mereka saling mengenal satu sama lain.”
Kita seharusnya tidak hanya berbicara tentang apa yang kita minta, tapi kita juga harus mengakui dan menerima orang lain, karena masing-masing orang ada untuk orang lain. Kita dapat menemukan berbagai budaya, agama, dan keyakinan yang berbeda di masyarakat Korea. Saya percaya kita harus mengakui perbedaan agar bisa hidup bersama secara harmonis. (PH)
Tulisan telah dipublikasikan di Gana Islamika dengan judul
Kehidupan Muslim di Korea Selatan (6): Rahman Lee Ju-Hwa, Imam Umat Islam Korea