Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Para Perempuan Penerjemah Al-Quran

Rim Hassen menuliskan setidaknya ada empat perempuan yang menerjemahkan Al-Quran secara mandiri, di antaranya: Umm Muhammad, Camille Adams Helminski,

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Para Perempuan Penerjemah Al-Quran
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
I'TIKAF - Umat muslim membaca Al Quran saat I'tikaf di Masjid Al Akbar, Rabu (6/6) dini hari. Menginjak malam 21 Ramadan, Masjid Al Akbar menggelar acara ibadah qiyamul lail, untuk memperoleh berkah lailatul qadar. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Dia pun sadar akan kebutuhan dengan materi cetak dalam bahasa Inggris yang bisa dipahami para siswa.

Dan secara kebetulan dia juga bekerja pada organisasi amal yang secara berkala mengirimkan informasi apa pun yang dapat mereka temukan dalam bahasa Inggris kepada individu, organisasi, dan sekolah di beberapa negara Afrika.

Hal itu mendorongnya untuk sering pergi ke toko buku Abul Qasim mencari bacaan-bacaan yang cocok untuk dikirim ke Afrika sekaligus untuk Islamic Centre tempat dia bekerja di sana.

Karena keterbatasan koleksi dalam bahasa Inggris, maka pihak penerbit memintanya dan dua rekan lainnya untuk menuliskan beberapa buku kecil yang mengajarkan doa-doa dan mata pelajaran dasar lainnya untuk diterbitkan. Itulah awal mula dia berkenalan dengan Saheeh International yang kemudian memproduksi karya terjemahannya.

Namun demikian, ketika pihak penerbit menawarkan penerjemahan Al-Quran yang lebih baik dan mudah daripada yang sudah ada, dia dengan tegas menolaknya.

Ratusan santri membaca Al Quran saat tadarus massal awal Ramadhan 1440 H di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara, Senin (6/5/2019). Tadarus yang diikuti sedikitnya 3.200 santri tersebut merupakan kegiatan rutin selama bulan Ramadhan di pesantren tersebut. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Ratusan santri membaca Al Quran saat tadarus massal awal Ramadhan 1440 H di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara, Senin (6/5/2019). Tadarus yang diikuti sedikitnya 3.200 santri tersebut merupakan kegiatan rutin selama bulan Ramadhan di pesantren tersebut. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

Dia merasa bahwa itu bukan kapasitasnya. Akan tetapi, pihak penerbit dan beberapa kolega perempuan terus mendorongnya, dan menyarankannya untuk istikharah.

Tiga tahun berselang dengan tidak henti-hentinya melakukan istikharah, maka dia pun yakin bahwa Allah akan membuat segalanya menjadi mungkin.

BERITA TERKAIT

Segera setelah itu, penerbit pun menyodorkan beberapa referensi berbahasa Arab. Lalu, dua kolega lainnya mengetik, mengoreksi, dan memberikan saran secara suka rela.

Mereka bekerja siang dan malam selama hampir tiga tahun sampai edisi pertama disetujui untuk dicetak.

Tanpa banyak waktu untuk mengulasnya kembali, beberapa koreksi dan perbaikan harus menunggu sampai cetakan berikutnya.

Tak lama setelah karya terjemahan itu terbit, seorang pembaca bertanya berkenaan dengan pilihan kata-katanya dalam QS An-Nur [24]: 30-31 tentang menundukkan pandangan dengan ungkapan “reduce [some] of their vision.”

Dalam hal ini dia menjelaskan bahwa terjemahan yang lebih umum adalah “lower their gaze (merendahkan pandangan mereka)” yang juga dapat diterima sebagai kata kerja yang berarti merendahkan, mengurangi, atau menurunkan.

Menurutnya, kata “eyesight” atau “vision” dalam bahasa Arab lebih dekat daripada “gaze.” Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa sisipan “min” yang berarti dari “from or of” menunjukkan bahwa seseorang tidak bisa membatasi semua pandangannya, tetapi sebagian darinya. Dalam arti, hanya mencegah atau menghindari sesuatu yang diharamkan untuk dilihat.

Selanjutnya, dalam proses penerjemahan ini dia tidak menjelaskan secara spesifik ayat manakah yang paling sulit untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas