Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Teladan Ustaz Arifin Ilham Siapkan Hidup dan Matinya, Wasiat Kain Kafan dan Makam Pun Terlaksana

Berwasiat soal kain kafan hingga makam, Kepergian Ustaz Arifin Ilham seolah memberikan teladan pada muslim agar menyiapkan hidup dan mati.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Teladan Ustaz Arifin Ilham Siapkan Hidup dan Matinya, Wasiat Kain Kafan dan Makam Pun Terlaksana
Tribunnews/Herudin
Putra Ustaz Arifin Ilham, Muhammad Amer Azzikra, Muhammad Alvin Faiz, dan Muhammad Azka Najhan saat pemakaman ayahandanya di Komplek Pesantren Az Zikra, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019) malam. Arifin Ilham meninggal karena sakit kanker getah bening yang dideritanya. Tribunnews/Herudin 

"Kalau soal makam di sini, sejak 2015, Abi (ustaz) memang berwasiat. Dia bilang ini makam saya, saya akan dimakamkan di sini di samping pohon kedondong. Beliau memang meminta di situ. Kebetulan pohonnya sampai saat ini masih ada," ucap Abdur.

Abdur mengatakan, terakhir bertemu dengan Ustaz Arifin pada 2018.

Saat itu, Arifin yang sudah mengidap penyakit kelenjar getah bening memberikan ceramah kepada para santri tentang semangat.

Sambung Abdur, di mata para santri dan pengurus pondok pesantren, sosok almarhum sangat sederhana dan rendah hati.

"Masya Allah, beliau orangnya santun menghargai seluruh siapapun kasih sayang dan mengajarkan kepada kami itu kesederhanaan, kerendahan. Itu uniknya beliau di situ," kata Abdur.

Seorang sahabat ustaz Arifin Ilham, Habib Muhammad Yamin Tanjung membenarkan almarhum semasa hidup telah menyiapkan kain kafan dan lokasi pemakamannya di Ponpes Az-Zikra Gunung Sindur, sesuai dengan wasiat yang disampaikannya.

Hal itu, sambung Yamin, membuktikan bahwa almarhum memberi contoh kepada kita bahwasanya manusia itu harus mempersiapkan hidup dan matinya.

BERITA TERKAIT

"Wasiat beliau untuk dimakamkan di sini itu sudah persiapan beliau. Itu kan bahasa tubuh beliau, bahasa akidah beliau.

Beliau contohkan sekarang. Dia siapkan muridnya, ibadahnya, lahan makamnya dipersiapkan. Kain kafan pun sudah beliau siapkan," ujarnya.

"Beliau contohkan kepada kita yang masih hidup, apa kita bisa seperti itu," sambungnya.

Yamin menuturkan, selama mengenal sosok almarhum, beliau tidak pernah marah.

Ustaz Yusuf Mansur, kata Yamin, selalu tersenyum dan tertawa.

Bahkan, ia masih ingat betul tentang nasihat almarhum untuk selalu membersihkan hati.

"Artinya kita itu disuruh cerdas, disuruh takut. Karena kita ini sebagai manusia yang diciptakan. Karena setiap yang diciptakan pasti ada masa expired-nya. Menuju expired manusia itu harus penuh persiapan," sebutnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas