Mutiara Ramadan: Kesatuan Kemanusiaan
Di antara tanda-tanda hamba Allah Yang Maha Kasih adalah orang-orang menghindari perbuatan durhaka terhadap-Nya, yaitu syirik, membunuh, dan berzina.
Editor: Dewi Agustina
Lebih dari itu, orang tidak dibenarkan menghilangkan nyawa orang lain.
Membunuh jiwa seseorang secara tidak alasan merupakan kejahatan yang amat besar. Membunuh satu jiwa orang yang tidak bersalah sama saja membunuh manusia secara keseluruhan.
Dalam Alquran disebutkan, "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya." (QS Al-Maidah/5: 32).
Satu Asal
Prinsip kemuliaan dan kesetaraan itu menjadi landasan untuk menjaga eksistensinya dalam kerangka prinsip kesatuan kemanusiaan.
Prinsip kesatuan kemanusiaan merupakan bentuk konsekuensial dari keyakinan tauhid, yang menegaskan pada dasarnya manusia berasal dari yang Satu, yakni Tuhan yang Maha Esa.
Semboyan yang berbunyi ummatan wahidah (umat manusia adalah satu) terlepas dari warna kulit, latar belakang, bahasa, geografi, sejarah, dan segala macam perbedaan.
Yang melatarbelakangi keragaman umat manusia itu tidak menghilangkan pengertian sangat prinsipil, manusia itu hidup dalam kesatuan kemanusiaan.
Dalam sejarah pernah dijumpai adanya kebiasaan masyarakat yang membunuh jiwa setelah diketahui jenis kelaminnya perempuan, atau membunuh jiwa karena takut akan kemiskinan.
Dalam kehidupan saat ini sering terdengar bayi terbunuh karena orang tuanya tidak sanggup menanggung rasa malu karena karena bayinya hasil perzinahan.
Alquran sangat tegas mengutuk atas berbagai macam alasan pembunuhan tersebut dan menggantinya dengan ajaran mengangkat martabat manusia seutuhnya.
Prinsip kesatuan kemanusiaan juga bermakna agar dalam kehidupannya manusia saling menghormati dan saling menghargai, serta saling bekerja sama satu sama lain untuk mencapai tujuan-tujuannya.
Selain memang menjadi keharusan esksistensial, secara sosial kebutuhan seseorang tidak dapat dipenuhi kecuali melalui kerja sama semua pihak.
Mereka harus bekerja sama dan topang-menopang demi mencapai kebahagiaan dan kesejahteraannya.
Oleh karena itu, tidak ada alasan mentolelir segala bentuk perbuatan yang menimbulkan korban nyawa manusia.
Seperti peristiwa beberapa hari lalu, seorang remaja yang hendak mengantar makan sahur ke rumah yatim tewas di tangan segerombolan gang motor.