Benarkah Berpuasa Ramadhan di Tengah Pandemi Memperkuat Daya Tahan Tubuh? Begini Penjelasannya
pastikan kita mengonsumsi makan sahur dan buka dengan benar. Jaga agar asupan tidak terlalu sedikit atau terlalu berlebih
Editor: Sanusi
Protein juga membantu membentuk sistem imun dan bisa membantu kita untuk kenyang lebih lama.
Baca: Satu Minggu Tak Ada Kasus Baru Virus Corona, Vietnam Longgarkan Lockdown
Baca: Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty Merasa Diadili Berlebihan soal Komentar Hamil di Kolam Renang
Berbuka
Hindari berbuka terlalu berlebihan. Berbuka dengan air buah atau air kelapa diperbolehkan, namun Arti menganjurkan untuk memulai sesi berbuka dengan air putih.
Untuk memenuhi kebutuhan 10 persen kalori, kamu bisa mengonsumsi tiga hingga lima butir kurma. Namun, kurma juga bisa diganti dengan alternatif lainnya.
"Boleh buah potong atau salad buah dibikin puding," paparnya.
Makan malam sebaiknya dikonsumsi setelah sholat Magrib dan sebelum sholat Tarawih untuk memberi jarak makan dengan waktu tidur.
"Makanan masuk ke lambung kan perlu waktu sekitar 2-3 jam, jadi jaraknya (dengan makan malam) antara 2-3 jam sebelum tidur," ujar Arti.
Cukup minum
Pastikan pula kita terhidrasi dengan minum air putih dalam jumlah yang cukup. Setiap orang memiliki kebutuhan cairan yang berbeda, namun rata-rata disarankan mengonsumsi delapan gelas setiap hari.
Adapun satu gelas memiliki kapasitas sekitsr 250 ml. Pastikan kamu memenuhi kebutuhan delapan gelas sehari ketika sahur dan berbuka.
"Buat sahur sebenarnya 2-4 gelas juga cukup. Sisanya untuk mencapai delapan gelas sehari setelah berbuka puasa, setelah shalat Magrib, setelah Isya, dan mau tidur malam," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berpuasa Ramadhan di Tengah Pandemi Justru Memperkuat Daya Tahan Tubuh"