Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Cuaca Ekstem di Finlandia Bagian Utara: Malam Hari Cuma 25 Menit

Sudah hampir tiga tahun ia menimba ilmu di sana, jauh dari nusantara.menetap sementara waktu di benua biru bagian utara.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Cuaca Ekstem di Finlandia Bagian Utara: Malam Hari Cuma 25 Menit
TRIBUNNEWS/HO
Mahasiswa doktoral Muchammad Tholchah (41 tahun) di Tampere University. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM, FINLANDIA-Muchammad Tholchah (41 tahun) berbagi kisah berpuasa dari negara 1000 danau, Finlandia. Sudah hampir tiga tahun ia menimba ilmu di sana, jauh dari nusantara.

Baca: Pertarungan Lawan Corona, Pramono Anung: Indonesia Berada di Track yang Benar

Tholchah tengah menjalani pendidikan Doktoral di Tampere University, Tampere, Finlandia. Sejak 2018 lalu, ia bersama keluarga, menetap sementara waktu di benua biru bagian utara. Ia mendapat beasiswa setelah lima kali gagal.

"Saya itu spesialis kegagalan. Daftar beasiswa lima kali gagal terus. Baru yang keenam mungkin ya berkat doa guru, teman, keluarga, tetangga, sehingga Alhamdulillah saya lolos," kata Tholchah mengawali ceritanya kepada Tribun.

Baca: Roy Kiyoshi Positif Benzo, Ditangkap setelah Syuting, Ditemukan 21 Butir Psikotropika di Rumahnya

Tholchah memilih Finlandia karena beberapa alasan. Termasuk keinginan membawa keluarga, sekaligus menyekolahkan anak-anaknya. Di Finlandia, menurut Tholchah, sekolah anak gratis. Dan pendidikan di sana bagus. Jadilah Tholchah mantap menimba ilmu di Finlandia.

Tholchah harus beradaptasi di lingkungan baru dengan budaya yang berbeda dari Indonesia. Di sana, kata Tholchah, saat musim panas, yakni Mei, Juni, Juli, siang jadi lebih panjang.

"Di Tampere untuk tahun ini karena mendekati musin panas, puasanya jadi agak lumayan. Hari pertama kita puasa itu 17 jam 45 menit," tutur Tholchah. Pada pekan terakhir Ramadan bisa hampir 20 jam berpuasa.

Paling ekstrem, menurut Tholchah, ada di Finlandia bagian utara. Terutama di tempat Santa Claus ‘mendirikan kantor’ pada tahun 1985 di Rovaniemi, ibukota Provinsi Lapland.

Berita Rekomendasi

"Paling ekstrem di Finland bagian utara, Rovaniemi, katanya sih tempatnya Santa Claus. Kalau bulan Juni itu bisa hampir tidak ada malam. Karena malam hanya sekitar 25 menit," imbuh Tholchah.

Baca: Okan Kornelius Cerai Lagi, Viviane Mantan Istrinya Kini Hidup Bahagia dengan Sammy Simorangkir

Lamanya durasi berpuasa di Finlandia menjadi tantangan sendiri bagi Tholchah. Selain itu, tak lagi terdengar azan berkumandang. Berbeda ketika tujuh tahun Tholchah tinggal di Ciputat. Selama bulan puasa, ada kemeriahan.

"Pasti ada orang azan, membangunkan, ada entah itu yang membuat kita mudah bangun sementara di sini kita benar-benar mengatur sendiri karena tidak ada azan, tidak ada sahur keliling, itu tantangan juga, kadang alarm jadi hal krusial," ceritanya.

Selain itu, tantangan waktu salat pun tak kalah beratnya. Paling tidak mudah, menurut dia, adalah Salat Isya jam 23.00 malam dan Subuh jam 03.00. Harus bisa menyesuaikan dengan mengatur waktu tidur. Tantangan lain, kata Tolchah, karena musim panas banyak orang berjemur.

"Tantangan yang lain puasa di musim panas di sini, kalau musim panas orang Finland karena jarang ketemu matahari mereka senang banget," ujarnya.

Baca: Download Lagu MP3 Peri Cintaku - Marcell, Lengkap dengan Chord dan Video Klip

Ya mereka berjemur di taman, di sebelah kampus, di apartemen, pakai bikini wah itu bisa jadi tantangan sendiri," kata dia.

Namun, saatini masih belum banyak orang berjemur semi telanjang karena cuaca di Tampere masih belum stabil. "Kadang cerah, kadang hujan atau malah masih ada salju seperti pagi ini. Makanya belum banyak juga. Beda dengan tahun-tahun kemarin," cerita Tholchah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas