Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 1441 H untuk Shalat Id di Rumah
Inilah contoh naskah khutbah Idul Fitri 1441 H saat pelaksanaan shalat Id di rumah bagi yang berkemampuan untuk khutbah.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Maksud dosa dalam hadis ini adalah, sesuatu yang dirasakan bertentangan dengan hati nurani.
Oleh karena itu ketika ada polemik mengenai nabi Ibrahim as, di mana orang Yahudi mengatakan, Ibrahim ialah orang Yahudi, dan orang Nasrani mengatakan Ibrahim adalah seorang Nasrani, maka Allah berfirman:
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri kepada Allah dan sekali-kali dia bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik” (QS. Al Imran: 67).
Makasud ayat di atas, Ibrahim adalah seorang yang hidupnya digunakan untuk mencari kebenaran dengan tulus dan ikhlas, tanpa semangat golongan atau kelompok, diiringi dengan musliman yaitu pasrah kepada Allah SWT.
Dalam Firman Allah yang lain disebutkan, agama yang benar tidak lain adalah asal kesucian manusia yaitu fitrah:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”(QS. Ar-Rum: 30).
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu
Istri dan putra-putriku tercinta
Tahun boleh berganti, zaman boleh berubah, milenium boleh bertukar, tetapi manusia tetap sama selama-lamanya, sesuai dengan desain Allah swt.
Manusia adalah makhluk yang selalu merindukan kebenaran dan akan merasa tentram apabila mendapatkan kebenaran itu. Sebaliknya, kalau dia tidak mendapatkannya, dia akan gelisah.
Jadi menurut firman Allah di atas, agama yang benar ialah kemanusian primordial artinya sesuatu yang asli, yang berasal dari pokok atau pangkal diciptakan.
Idul Fitri adalah hari raya untuk merayakan kembalinya fitrah, setelah hilang dan diketemukan kembali atau berhasil diketemukan.