Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Arti Minal Aidin Wal Faizin Bukan Mohon Maaf Lahir dan Batin, Ini yang Benar

Inilah arti Minal Aidin Wal Faizin sebenarnya, bukan mohon maaf lahir dan batin. Ada ucapan selamat Idul Fitri sesuai sunnah.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
zoom-in Arti Minal Aidin Wal Faizin Bukan Mohon Maaf Lahir dan Batin, Ini yang Benar
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Arti Minal Aidin Wal Faizin Bukan Mohon Maaf Lahir dan Batin, Ini yang Benar 

TRIBUNNEWS.COM - Arti Minal Aidin Wal Faizin ternyata bukan mohon maaf lahir dan batin.

Saat Lebaran datang, kita terbiasa berbagi ucapan selamat Idul Fitri sembari bermaaf-maafan.

Ucapan selamat Idul Fitri paling populer adalah minal aidin wal faizin.

Ucapan tersebut kemudian diikuti kalimat mohon maaf lahir batin.

Baca: Inilah Arti Minal Aidin Wal Faizin Sebenarnya, Bukan Mohon Maaf Lahir dan Batin

Baca: 55 Ucapan Selamat Idul Fitri 1441 H, dari Bahasa Indonesia hingga Inggris

Banyak orang yang mengira, arti minal aidin wal faizin adalah mohon maaf lahir batin.

Padahal tidak demikian.

Ungkapan minal aidin wal faizin merupakan penggalan dari sebuah doa berbunyi: ja`alana llahu wa iyyakum minal `aidin wa al-faizin.

Berita Rekomendasi

Bila diartikan 'semoga Allah menjadikan kita tergolong orang-orang yang kembali dan memperoleh kemenangan.'

Demikian dikutip Tribunnews.com dalam artikel yang ditulis Musdah Mulia, cendekiawan Islam di Kompas.com.

Sementara itu, dikutip dari konsultasisyariah.com dalam pertanyaan yang dijawab Ustaz Ammi Nur Baits, ucapan minal aidin wal faizin tidak diriwayatkan dari para sahabat atau ulama setelahnya.

Minal aidin wal faizin hanya ucapan penyair di masa periode Al-Andalusi, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli.

Saat itu, ia membawakan syair yang konteksnya mengisahkan dendang wanita di hari raya. (Dawawin Asy-Syi’ri Al-‘Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182)

Sumber lain menyebutkan, pada zaman Khilafiah Rasyidin, ucapan minal aidin wal faizin dipakai sebagai ungkapan bangga atas kemenangan perang yang sebenarnya, semisal Perang Badar.

Jika dimaknai dalam konteks peperangan, akan berbunyi 'Semoga Termasuk dari Orang-orang yang Kembali (dari perang) dan sebagai Orang yang Menang (dalam setiap Perjuangan Islam).'

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas