Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 2020 di Rumah: Andai Kita Masih Punya Waktu

Teks naskah khutbah Idul Fitri 1441 H/2020 singkat untuk sholat Idul Fitri di rumah dari Nadirsyah Hosen dengan judul Andai Kita Masih Punya Waktu.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 2020 di Rumah: Andai Kita Masih Punya Waktu
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 2020 di Rumah: Andai Kita Masih Punya Waktu 

Marilah kita tingkatkan ketakwaan dan ketaatan kita pada Sang Khaliq disertai rasa syukur kita masih bisa menjalani ibadah di bulan suci Ramadan, dan sekarang tiba waktunya kita meraih kemenangan di hari raya idul fitri.

Keluargaku sekalian rahimakumullah,

Allah telah berfirman:‎

وَالْعَصْرِ، إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ، إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).

Surah al-‘Ashr ini pendek tapi secara makna ini termasuk surah yang paling mencakup di dalamnya segala kebaikan untuk bekal kehidupan kita di dunia.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menyebutkan, Imam Syafi’i mengatakan, “Seandainya manusia memikirkan surat ini, pastilah surat ini cukup bagi mereka.”

Berita Rekomendasi

Surat ini berisi penegasan, semua orang akan merugi kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta mereka yang saling menasehati agar menetapi kebenaran dan kesabaran.

Allah bersumpah dengan waktu dikarenakan seringkali kita menghabiskan waktu kita dengan tanpa hasil.
Kita habiskan usia kita dalam keadaan merugi.

Padahal kita tidak cukup punya waktu di dunia ini untuk bermanfaat bagi sesama. Tahu-tahu waktu kita telah habis.

Kereta kencana menjemput kita untuk berpulang ke haribaan Allah Swt.

Sayidina Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Rezeki yang tidak diperoleh hari ini masih dapat diharapkan lebih dari itu esok hari. Tetapi waktu yang berlalu hari ini tidak mungkin diharapkan kembali esok.”

Di antara kebiasaan orang-orang musyrikin Makkah, mereka menggunakan waktu ashar untuk bersantai sambil menghitung untung rugi perdagangannya.

Dalam surat ini, Allah bersumpah dengan al Ashr bukan untuk menghitung untung rugi dunia yang sementara tetapi untung rugi di akhirat yang abadi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas