Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 2020 di Rumah: Andai Kita Masih Punya Waktu

Teks naskah khutbah Idul Fitri 1441 H/2020 singkat untuk sholat Idul Fitri di rumah dari Nadirsyah Hosen dengan judul Andai Kita Masih Punya Waktu.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 2020 di Rumah: Andai Kita Masih Punya Waktu
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 2020 di Rumah: Andai Kita Masih Punya Waktu 

Jika iman dan amal shalih manfaatnya kepada diri kita sendiri, maka saling menasehati tentang kebenaran dan kesabaran itu bermanfaat untuk diri kita dan juga orang lain.

Pegang teguh kebenaran dengan sabar. Pegang teguh kesabaran dalam menjalankan kebenaran.

Kenapa demikian? Karena sekali lagi kita tidak punya waktu yang banyak hidup di dunia ini.

Banyak sudah saudara, keluarga, dan kolega kita yang telah lebih dulu meninggalkan kita di dunia ini.

Kita pun tidak akan hidup selamanya. Boleh jadi ini Ramadan terakhir kita.

Mungkin saja ini Idul Fitri terakhir kita. Itu sebabnya kita saling memaafkan hari ini.

Ini pun bagian dari saling menasehati untuk mentaati kebenaran dan nasehat menasehati demi menetapi kesabaran.

Berita Rekomendasi

Boleh jadi ini permintaan maaf terakhir kita. Mohon maaf lahir batin. Minal a’idin wal faizin.

‎بَارَكَ الله ُلِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنيِْ وَاِيّاَكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Untuk naskah Khutbah II, Anda dapat menyimaknya dengan meng-klik tautan di ini.

Berikut panduan/kaifiat khutbah Idul Fitri sesuai dengan Fatwa MUI tentang panduan kaifiat takbir dan shalat Idul Fitri saat pandemi Covid-19.

1. Khutbah Idul Fitri hukumnya sunnah yang merupakan kesempuranaan shalat Idul Fitri.

2. Khutbah Idul Fitri dilaksanakan dengan dua khutbah, dilaksanakan dengan berdiri dan di antara keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak.

3. Khutbah pertama dimulai dengan takbir sebanyak sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua dimulai dengan takbir tujuh kali.

4. Khutbah pertama dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Membaca takbir sebanyak sembilan kali

b. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca الحمد لله

c. Membaca shalawat Nabi SAW, antara lain dengan membaca اللهم صل على سيدنا محمد

d. Berwasiat tentang takwa.

e. Membaca ayat Al-Quran

5. Khutbah kedua dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Membaca takbir sebanyak tujuh kali

b. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca الحمد لله

c. Membaca shalawat Nabi SAW antara lain dengan membaca اللهم صل على سيدنا محمد

d. Berwasiat tentang takwa.

e. Mendoakan kaum muslimin

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas