Keistimewaan dan Amalan Penting di Bulan Syawal, Puasa 6 Hari hingga Anjuran Menikah
Pejabat Penyuluh Agama Islam Kemenag Surakarta, Mufti Addin menyampaikan, bulan Syawal menjadi bulan yang istimewa bagi orang yang beriman.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pejabat Penyuluh Agama Islam Kemenag Surakarta, Mufti Addin menyampaikan, bulan Syawal menjadi bulan yang istimewa bagi orang yang beriman.
Allah SWT akan meningkatkan derajat orang yang beriman di bulan Syawal dengan kesucian.
Umat Islam yang melakukan ibadah sunah di bulan Syawal, maka ketakwaannya akan meningkat.
"Bulan Syawal adalah bulan yang istimewa setelah satu bulan penuh umat Islam digembleng dengan bulan Ramadhan. Sehingga meningkat ketakwaan kita dari sebelumnya," ujarnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Rabu (27/5/2020).
"Di penghujung Ramadhan kita mengeluarkan zakat fitrah untuk menyucikan kita."
"Masuk bulan Syawal, Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dengan kesucian," terang Mufti.
Selain itu, bulan Syawal akan membawa kebahagiaan bagi semua orang.
"Syawal sendiri dalam arti bahasa diangkat derajat oleh Allah SWT."
"Bulan Syawal ini adalah bulan yang membahagiakan bagi semua orang," ungkapnya.
Baca: Fenomena Matahari di Atas Kabah, Ahli Falak Tegaskan Sains Terkait Ibadah Juga Penting
Baca: Kota Bekasi Siap Terapkan New Normal, Tempat Ibadah dalam Zona Hijau akan Dibuka Kembali
Baca: Rumah Ibadah akan Dibuka Bertahap, Izin Dikeluarkan Camat, Masjid Hanya Boleh untuk Salat
Pada bulan Syawal, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan sejumlah amalan.
Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari.
Tak hanya puasa, umat Islam juga bisa menambah ketakwaannya dengan melakukan Itikaf.
Itikaf bisa dilakukan di rumah bersama keluarga di rumah selama masa pandemi virus corona.
Menurut Mufti, orang yang beriman juga bisa melaksanakan ibadah sunah lainnya seperti melangsungkan pernikahan di bulan Syawal.