Bacaan Niat Shalat Tarawih dalam Tulisan Arab dan Latin, Beserta Tata Cara Pelaksanaannya
Berikut ini bacaan niat Shalat Tarawih, beserta tata cara pelaksanaanya yang dapat dilaksanakan berjamaah maupun sendiri.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
“Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid al-Juhany bahwa ia berkata: Benar-benar aku akan mengamati shalat Rasulullah saw. pada malam ini, beliau shalat dua raka’at khafifatain, lalu beliau shalat dua raka’at panjangpanjang keduanya, kemudian shalat dua raka’at yang kurang panjang dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi dua raka’at yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, kemudian shalat dua raka’at yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi dua raka’at yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, kemudian shalat dua raka’at yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, dan beliau melakukan witir (satu raka’at). Demikianlah (shalat) tigabelas raka’at.” (HR Muslim)
Sebelum mengerjakan Qiyamu Ramadhan, disunnatkan mengerjakan shalat sunat dua raka‘at ringan (Shalat Iftitah), sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad saw:
“Dari Abu Hurairah dari Nabi saw, (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Jika salah satu di antara kamu mengerjakan qiyamul-lail, hendaklah ia membuka (mengerjakan) shalatnya dengan shalat dua rakaat ringan.” [HR. Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud].
Shalat Iftitah dapat dikerjakan secara berjamaah sesuai shalat tarawih yang sebaiknya dikerjakan secara berjamaah.
Shalat iftitah dilakukan dengan cara: pada rakaat pertama setelah takbiratulihram membaca doa iftitah “Subhanallah dzil malakuti wal jabaruti wal kibriya-i wal-‘adzamah” .
Kemudian membaca surat al-Fatihah, dan pada rakaat kedua hanya membaca surat al-Fatihah ( tanpa membaca surat lain ).
Dasarnya adalah hadis Nabi saw: “Diriwayatkan dari Hudzaifah bin al-Yaman ia berkata: Aku pernah mendatangi Nabi saw pada suatu malam. Beliau mengambil wudlu kemudian shalat lalu aku menghampirinya dan berdiri di sebelah kirinya lalu aku di tempatkan di sebelah kanannya, kemudian beliau bertakbir dan membaca: Subha-nallah dzil malakuti wal-jabaruti wal-kibriya-i wal-‘adzamah.” [HR. ath-Thabrani dalam Kitab al-Awshat . Al-Haitami dalam M ajm a’ al- Z a w aid mengatakan bahwa perawi-perawinya terpercaya, juz 1 : 108
Bacaan surat yang dibaca setelah membaca al-Fatihah pada 3 raka‘at shalat witir, menurut Rasulullah saw adalah sebagai berikut:
Pada raka‘at pertama membaca surat al-A‘la, pada raka‘at kedua membaca surat al-Kafirun, dan pada raka‘at ketiga membaca surat al-Ikhlash.
Setelah selesai 3 raka‘at shalat witir, disunatkan membaca doa:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ
Subhaanal malikil qudduus
Artinya:
“Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.” Dibaca tiga kali, dengan suara nyaring dan panjang pada bacaan yang ketiga.