Tak Bisa Puasa, Perempuan Haid Bisa Dapat Pahala Ramadan, Simak Penjelasan Buya Yahya
Haid atau menstruasi bukanlah halangan kaum perempuan untuk menggapai berkah Ramadan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Haid atau menstruasi bukanlah halangan kaum perempuan untuk menggapai berkah Ramadan.
Meski tamu bulanan menjadi kodrat kaum perempuan,karena di saat haid wanita dilarang melakukan ibadah wajib seperti salat dan puasa, tapi ada keberkahan pahala Ramadan yang masih diraih.
Buya Yahya jelaskan amalan penggantinya di bulan Ramadhan.
Baca juga: Perempuan Wajib Baca! Haid Bukan Penghalang, Bisa Khatam Al Quran Selama Puasa, Ini Tips Dari Ustaz
Baca juga: Penyebab Terjadinya Telat Menstruasi: Kehamilan, Stress, hingga PCOS
Setiap bulan bagi wanita usia subur akan mengalami siklus haid. Ditandai keluarnya darah yang berwarna merah kecoklatan.
Itu sebabnya, kaum hawa tak bisa berpuasa penuh selama satu bulan di bulan Ramadhan.
Meski begitu, perempuan haid tak berarti tak bisa sama sekali melakukan ibadah. Ada ibadah atau amalan tertentu yang masih bisa dikerjakan meski sedang menstruasi.
Buya Yahya menjelaskan bagi wanita yang sedang haid boleh melakukan segala kebaikan kecuali yang dilarang.
"Yang dilarang sedikit, tidak boleh shalat, puasa, membaca Alquran, kecuali untuk hafalan dan mengulang hafalan, tidak boleh diam di dalam mesjid, tidak berhubungan dengan suami, tidak menyentuh Alquran," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Yang boleh dilakukan wanita haid adalah berdzikir, menurut Buya Yahya dzikir apa saja boleh dan bebas dilakukan.
Selain itu, meski dalam keadaan menstruasi wanita tetap dianjurkan bangun malam, sebab tidak ada ketentuan yang haid hanya tidur saja atau tak bangun malam.
"Anda tetap bangun malam sebagai seorang wanita shalehah, jam-jam tahajud Anda tetap bangun yang lain shalat Anda berdzikir, sama persis waktu durasinya, maka akan mendapatkan pahala utuh serupa dalam keadaan suci sebagaimana yang sering ia lakukan," paparnya.
Selain itu, boleh membaca shalawat, asma'ul husna, selain itu saat tidur tetap dianjurkan membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas serta Ayat kursi untuk melindungi diri.
Buya Yahya mengimbau bagi para wanita, meski sedang haid dan tidak dalam keadaan suci, maka harus tetap melayani kebutuhan suami dan berdzikir kepada Allah SWT.
"Tetap masakkan suami untuk sahur, jadi jangan jadikan haid untuk penghalang berbuat baik. Yang dilarang jauhi yang diizinkan lakukan, baca shalawat dna dzikir masih diizinkan maka lakukan," pungkasnya.