Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Bacaan Doa Nabi Yunus agar Terhindar dari Kesulitan, Arab, Latin dan Artinya

Bacaan doa Nabi Yunus agar terlepas dari kesulitan lengkap dengan arab, latin, dan terjemahan.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Salma Fenty
zoom-in Bacaan Doa Nabi Yunus agar Terhindar dari Kesulitan, Arab, Latin dan Artinya
Istimewa
Ilustrasi berdoa 

TRIBUNNEWS.COM - Bacaan doa Nabi Yunus agar terhindar dari kesulitan.

Berikut bacaan doa agar terlepas dari kesulitan.

Doa ini juga dikenal sebagai doa Nabi Yunus AS yang terdapat dalam Al Quran.

Doa Nabi Yunus AS terdapat dalam Surat Al Anbiya' Ayat 87.

Bacaan doa Nabi Yunus agar terlepas dari kesulitan, dikutip dari buku Kumpulan Do'a Sehari-hari terbitan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2013:

 لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

la ilaha illalla anta subhanaka inni kuntu minaz-zalimin

Baca juga: Apa Itu Nuzulul Quran? Turunnya Al Quran ke Bumi pada Tanggal 17 Ramadhan

Baca juga: Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83 dalam Tulisan Arab, Latin serta Terjemahan

BERITA REKOMENDASI

Artinya:

"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim." (QS. Al-Anbiyâ': 87).

Adapun bunyi keseluruhan QS Al Anbiya' Ayat 87 adalah sebagai berikut :

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ - ٨٧

wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn


Artinya:

Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”

Baca juga: Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 1-10 dalam Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan

Tata Cara Berdoa

Sementara itu doa merupakan unsur terpenting dalam ibadah, sehingga tata caranya harus diperhatikan.

Dikutip dari buku Kumpulan Do'a Sehari-hari terbitan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2013, berikut tata cara berdoa:

1. Menghadap Kiblat

Saat berdoa, kita disunahkan untuk menghadap ke arah kiblat.

Hal ini berdasarkan sebuah hadis "Rasulullah datang ke tempat wuquf di Arafah dan ia menghadap kiblat lalu terus menerus berdo'a sehingga tenggelam matahari."

2. Membaca Hamdalah atau Pujian, Istighfar dan Shalawat

Salah seorang Sahabat Nabi berkata: "Ketika Nabi Muhammad saw duduk di mesjid, tiba-tiba datang seorang laki-laki masuk, lalu ia shalat. Setelah selesai ia membaca doa, 'Allahummaghfirlii warhamnii'.

Maka waktu itu Rasulullah pun berkata, wahai kawan, engkau terburu-buru. Jika Engkau shalat, duduklah dahulu kemudian bacalah puji-pujian kepada Allah. Karena dia yang memiliki pujian itu, lalu Engkau baca shalawat kepadaku kemudian baru berdo'a.

Kemudian datang seorang yang lain setelah shalat ia memuji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad saw. dan setelah itu Nabi bersabda, Berdo'alah akan dipenuhi."

Baca juga: Bacaan Niat dan Doa setelah Sholat Tahajud

3. Suara Lembut dan Rasa Takut

Dalam membaca doa, sebaiknya menggunakan suara yang lembut.

Selain itu juga menghadirkan rasa takut kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam QS Al A'raf ayat 55-56, yang berbunyi:

"Berserulah (Berdo'a) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Dan janganlah engkau berbuat kerusakan di bumi sesudah (Allah SWT ) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."

Baca juga: Bacaan Surat Al Araf Ayat 88-100 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

4. Yakin akan Dipenuhi

Tata cara keempat dalam berdoa ialah harus meyakini doa yang dipanjatkan akan dipenuhi Allah SWT.

Kita harus yakin dan berprasangka baik kepada Allah, seperti hadis berikut ini:

"Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepadaKu".

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas