Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Sirine Imsak Sudah Berbunyi, Bolehkah Tetap Lanjut Makan Sahur?

Dengan bersantap sahur, diharapkan ibadah puasa yang akan dijalani di hari tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar sampai tiba waktu berbuka.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Nuryanti
zoom-in Sirine Imsak Sudah Berbunyi, Bolehkah Tetap Lanjut Makan Sahur?
pixabay.com/mohamed_hassan
Bagaimana hukum makan dan minum sahur atau bersantap sahur meski waktu Imsak telah lewat? 

TRIBUNNEWS.COM - Bersantap sahur merupakan sebuah sunnah dalam menjalankan ibadah puasa.

Dengan bersantap sahur, diharapkan ibadah puasa yang akan dijalani di hari tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar sampai tiba nanti waktu berbuka. 

Namun demikian, tidak sedikit makan sahur di penghujung waktu imsak, entah karena terlambat bangun atau hal lainnya.

Ada yang mendapati ketika makan tiba-tiba sirine waktu imsak telah berbunyi.

Sebagian orang ada yang langsung berhenti untuk makan sahur, namun sebagian ada pula yang melanjutkan makannya meski waktu imsak telah lewat dan baru berhenti sesaat sebelum azan subuh berkumandang.

Lantas bagaimana hukum makan dan minum sahur atau bersantap sahur meski waktu Imsak telah lewat?

Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Shidiq M.Ag menjelaskan, waktu imsak yang dipraktikkan pada masyarakat Indonesia ini mengacu pada kehati-hatian agar tidak terlewat batas saat melakukan santap sahur.

Baca juga: Jika Suami Istri Terlanjur Belum Mandi Junub saat Imsak Tiba, Apa Bisa Lanjut Puasa?

Berita Rekomendasi

Biasanya, jadwal Imsak di Indonesia diterapkan dengan mengatur waktu sekitar 10 menit sebelum azan subuh dikumandangkan.

"Pada prinsipnya setelah imsak itu kita masih boleh makan dan minum, mengapa demikian, karena imsak yang dipraktikkan oleh masyarakat di Indonesia itu sebetulnya bukan menandakan masuknya waktu fajar."

"Padahal masa menahan dari makan dan minum itu menurut mayoritas ulama atau jumhur ulama' itu mulai berlaku setelah terbitnya fajar," kata Shidiq, dalam program Tanya Ustaz Tribunnews.com.

Shidiq menjelaskan, dasar dari hal itu terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 187.

ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ

Artinya:

"...dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar..."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas