Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Doa Berbuka Puasa dalam Bahasa Arab, Latin, serta Artinya

Berikut bacaan niat berpuasa dan doa berbuka puasa Ramadhan, dalam bahasa Arab, Latin dan artinya dalam bahasa Indonesia.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Doa Berbuka Puasa dalam Bahasa Arab, Latin, serta Artinya
Istimewa
Ilustrasi berdoa - Berikut bacaan niat berpuasa dan doa berbuka puasa Ramadhan, dalam bahasa Arab, Latin dan artinya dalam bahasa Indonesia. 

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih".

Dikutip dari buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah oleh Muhammad Syukron Maksum, dijelaskan bahwa rukun berpuasa sebagai berikut.

Rukun Puasa

a. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenamnya  matahari.

b. Berniat agar setiap manusia dapat memperoleh apa yang diniatkan, niat berpuasa  biasanya dilakukan sebelum fajar dengan mengucapkannya.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kota Serang Selasa, 26 April 2022, Lengkap dengan Bacaan Niat Puasa

Baca juga: 8 Golongan Penerima Zakat Fitrah, Lengkap dengan Penjelasannya

Dikutip dari kotapekalongan.kemenag.go.id, berikut syarat sah berpuasa:

1. Islam, baligh (dewasa)

Berita Rekomendasi

Hanya umat yang beragama Islam dan sudah dewasa yang diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

2. Berakal

Artinya bagi orang gila, penyandang epilepsi tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

3. Mampu secara fisik

Orang yang tidak mampu melaksanakan puasa Ramadhan dikarenakan sakit atau dikarenakan memang benar-benar lemah fisik (dalam arti, apabila dipaksakan berpuasa bisa timbul risiko yang sangat besar seperti sakit parah atau menimbulkan kematian), maka tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

4. Suci dari haid dan nifas

Bagi wanita yang sedang datang bulan atau menstruasi dan yang sedang dalam keadaan nifas tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.

Akan tetapi, dia wajib untuk qadha atau mengganti puasa dikemudian hari.

5.  Mumayyiz

Bagi mereka yang sudah dapat membedakan antara yang baik dan buruk.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Berita lain terkait Ibadah Puasa

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas