Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Tata Cara dan Adab Itikaf, Berikut Keutamaan Melakukan Itikaf

Keutamaan Itikaf adalah sebagai merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Tata Cara dan Adab Itikaf, Berikut Keutamaan Melakukan Itikaf
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PERBANYAK IBADAH - Jamaah membaca Alquran saat melakukan I'tikaf atau berdiam diri di dalam masjid pada malam ganjil hari ke-21 Ramadan di Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (16/6) dini hari. Pada malam ke-21 Bulan Ramadan 1438 Hijriyah, Masjid Al Akbar Surabaya dikunjungi ribuan umat muslim untuk memperbanyak ibadah dan berharap mendapatkan malam Lailatulkadar yang diyakini sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

"Selain itu, berdiam diri di masjid, tentunya disertai niat," ungkap Agus.

Beberapa ulama menyatakan itikaf hanya bisa dilakukan di masjid saja.

Namun demikian, ada pula pendapat yang menyatakan itikaf bisa dilakukan dari rumah.

Adapun tujuan itikaf dilakukan di masjid yaitu agar tidak terganggu dari orang lain saat proses Itikaf yang mana jika melakukan dirumah dikhawatirkan bisa terganggu.

Dengan begitu bisa disimpulkan bahwa syarat Itikaf yakni:

  • Muslim
  • Dalam keadaan suci
  • Menutup aurat
  • Harus punya niat
  • Berada di dalam masjid

Baca juga: Tata Cara Wudhu Sesuai dengan QS Al-Maidah Ayat 6, Berikut Rukun dan Doa Setelah Wudhu

Baca juga: Contoh Teks Kultum Ramadan: Hikmah di Balik Nuzulul Quran

Adab Itikaf

Sementara itu, Zulhamdi M. Saad, Lc dalam tulisannya di laman IKADI menerangkan beberapa adab dan ketentuan Itikaf.

Berita Rekomendasi

Berikut adab saat melakukan Itikaf, serta hal-hal yang harus dihindari tatkala sedang itikaf: 

  1. Luruskan niat karena Allah SWT,
  2. Merasakan hikmah dari i’tikaf, yaitu ia berputus sementara dari segala keduniaan untuk beribadah,
  3. Seorang yang i’tikaf tidak keluar dari masjid, kecuali hanya untuk memenuhi hajat yang mesti ia laksanakan,
  4. Tetap menjaga amaliyah ibadah pagi dan sore, seperti zikir pagi dan sore, sholat sunat dhuha, sunat rawatib, sholat qiyamullail, sholat sunat wudhu, zikir setelah sholat dan juga menjawab azan,
  5. Berupaya sungguh-sungguh untuk dapat bangun sebelum waktu sholat dengan waktu yang cukup untuk mempersiapkan sholat, sehingga dapat melaksanakan sholat lima waktu dengan khusyuk dan tenang, bukan justru malah terlambat, apalagi ia sudah beri’tikaf di masjid,
  6. Memperbanyak amalan sunat dengan melakukan berbagai macam ibadah seperti membaca Al-Quran, membaca tasbih, memperbanyak membaca tahlil, tahmid, takbir, istighfar, membaca sholawat kepada baginda Rosulullah, mentadaburi Al-Quran, membaca terjemahannya, membaca hadits-hadits nabi dan membaca sirohnya. Sehingga waktu yang ada tidak membuat bosan hanya dengan tidur dan bersenda gurau dengan sesama saudara yang sedang beri’tikaf,
  7. Sedikit makan, minum dan tidur dengan tujuan untuk melembutkan hati dan melatih kekhusyuan hati serta tidak membuang waktu sia-sia,
  8. Selalu menjaga kebersihan dan kesucian diri dan tempat i’tikaf dengan selalu menjaga wudhu. Saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Secara ringkasnya adalah menerapkan sunah dalam kehidupan sehari-hari

Hal-hal yang perlu dihindari ketika i’tikaf:

  1. Banyak membuang waktu dengan hal-hal yang sia-sia bahkan tidak ada hubungannya dengan ibadah i’tikaf, seperti banyak bersenda gurau, bercerita dan sebagainya.
  2. Berlebihan dalam makan dan minum ketika i’tikaf. Karena i’tikaf adalah sarana untuk melatih hati dan diri untuk khusyu’ beribadah, maka makan dan minum yang berlebihan akan membuat berat beribadah dan bahkan menjadi malas ibadah, dan masjid hanya menjadi tempat pindah makan belaka.
  3. Tidur berlebihan, bahkan memarahi orang yang membangunkannya untuk sholat dan tilawah Al-Quran. Ini perlu menjadi perhatian, kerena waktu yang sepuluh hari sangatlah sedikit jika hanya digunakan untuk tempat pindah tidur, padahal dengan mengikuti i’tikaf adalah melatih diri untuk menggunakan waktu di masjid dengan ibadah.
  4. Sebagian kaum muslimin mengajak anak-anak mereka untuk juga beri’tikaf, namun perlu memperhatikan agar anak-anak tidak mengganggu ketenangan dan kekhusyu’an peserta i’tikaf lainya.

(Tribunnews.com/Tio)

Berita lainnya seputar Ramadan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas