PUASA SEHAT, Perhatikan Protein, Serat dan Lemak Sehat agar Latihan Puasa Anak Lancar
Sebelum mengajarkan anak berpuasa, orangtua harus memegang kuat landasan 'segitiga emas' yakni protein, serat dan lemak sehat untuk sahur dan buka.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak-anak dikenal sebagai kelompok usia yang kerap memilih makanan, hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua yang hendak mengajarkan anaknya berpuasa.
Karena sebelum mengajarkan mereka berpuasa, orangtua harus memegang kuat landasan 'segitiga emas' yakni protein, serat dan lemak sehat untuk makanan sehat yang dihidangkan pada menu sahur maupun berbuka puasa anak.
Baca juga: Ayu Ting Ting Bagikan Tips agar Anak Puasa Penuh: Apa yang Ortu Didik, Saya Turunkan ke Bilqis
Dikutip dari laman Arab News, Kamis (23/3/2023), jika orangtua mengikuti pedoman ini, maka dapat dipastikan bahwa anak akan menjalani ibadah puasa pertama mereka secara sehat.
Hal ini disampaikan Dokter Spesialis Anak di Medcare Medical Center yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), Sameer Saade.
"Namun, jika sahur terlewatkan atau anak tidak mengkonsumsi makanannya secara baik, maka beri multivitamin untuk menghindari kelemahan atau kekurangan nutrisi," kata Saade.
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak dan Ahli Neonatologi dari Prime Hospital yang berbasis di UEA, Shahid Gauhar mengatakan bahwa saat anak sudah merasa cukup makan pada saat sahur maupun berbuka puasa, para orangtua diharapkan untuk tidak memaksa anak untuk menambah porsi makanannya.
Baca juga: TIPS PUASA, Agar Anak Tak Gampang Lapar, Beri Oat, Roti dan Telur Saat Sahur
Karena hal ini berpotensi membuat anak mengalami gangguan pencernaan dan mengurangi semangatnya untuk latihan berpuasa.
"Jangan memaksa anak untuk makan berlebihan saat sahur atau berbuka puasa. Kemungkinan besar akan menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, dan ketidaknyamanan," kata Gauhar.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa anak-anak ini tidak diberikan makanan yang mengandung gula, apalagi jika kadarnya tinggi.
Karena gula justru akan menambah nafsu makan mereka.
"Hindari makanan tinggi gula karena akan menambah nafsu makan mereka, dan memberikan sedikit nutrisi tetapi banyak kalori yang tidak dibutuhkan," tegas Gauhar.
Para ahli sepakat bahwa pengetahuan adalah kunci sukses puasa.
Orangtua perlu memberikan penjelaskan betapa pentingnya Ramadan dan menjalankan ibadah puasa, sehingga anak-anak tidak hanya meniru orang dewasa.
Berikan tonggak pencapaian kepada mereka, apakah itu pencapaian puasa lima jam atau bahkan sehari penuh.
"Rayakan puasa pertama mereka bersama keluarga dan teman, dan beri mereka hadiah," kata Gauhar.